Warning cerita ini ada di webnovel juga. Tapi dengan judul berbeda.
Kisah perjalanan seorang anak vampir campuran dan darah monster.
Ayah keturunan darah monster, ibu keturunan vampir campuran.
"Baiklah, tanyakan saja apa yang membuatmu penasaran." Ucap Beatrice tersenyum.
*** "Sebenarnya, aku ingin menanyakan tentang Samir kepada mu." Ucap Liora.
Beatrice mengangguk, kemudian dia menunggu Liora melanjutkan ucapannya.
"Beberapa hari yang lalu, aku tidak sengaja melihat Samir, dia pergi kearah hutan. Dia menuju ke danau dan berubah menjadi setengah ular. Apa yang Samir lakukan?" Ucap Liora.
Beatrice sedikit terkejut, dia tersenyum miring kemudian.
"Kenapa tidak kau tanyakan saja pada Samir?" Ucap Beatrice.
"Tidak, aku... Aku takut dianggap membuntuti diam diam." Ucap Liora menunduk.
Beatrice melihat Liora dengan kepala miring. Kemudian mengusap rambut Liora.
"Samir tidak akan begitu kok, aku tahu adikku. Coba saja. Karena jika aku kasih tahu, emm... Harusnya kau tidak tahu dari mulut orang lain." Ucap Beatrice.
Liora mengerutkan kening, dia tidak mengerti apa maksudnya. Tapi kemudian berjalan kembali ke tempat Samir berada.
Samir sudah menunggu sambil melihat mereka berdua dengan datar.
"Apa yang kau katakan, pada Liora?" Ucap Samir.
Beatrice tersenyum, kemudian dia membisikkan sesuatu kepada Samir. Samir terkejut dan menatap Liora.
Liora merasa canggung ditatap seperti itu oleh Samir. Kemudian Samir mengangguk paham.
Beatrice mengundurkan diri, lalu dengan wujud ular putih besarnya, dia menghilang.
Samir membawa Liora ke hutan, dia ingin mengatakan sesuatu yang penting.
Samir berubah wujud menjadi ular putih besar. Dia mendekat kearah Liora, kemudian.
"Naiklah, aku akan membawamu. Badanku cukup besar untuk membawamu. Tidak usah takut aku akan terluka." Ucap Samir.
Liora tersenyum, dan kemudian dia menaiki tubuh ular Samir. Hangat, itulah yang dia rasakan. Kemudian mereka berdua pergi ke hutan.
*** Sebelum hari dimana Liora dan Samir jadi dekat.
Natasha menatap Liora dengan seksama. Dia tidak habis pikir dengan sahabatnya ini. Dia ini peka atau tidak.
Merasa ada yang menatapnya, Liora menoleh kearah Natasha, kemudian dia bertanya.
"Kau ingin mengatakan sesuatu?" Ucap Liora.
"Ya, kau itu tidak punya perasaan atau bagaimana? Kasian sekali Valent. Ck... Ck" ucap Natasha.
Liora mengernyitkan kening bingung. Membuat Natasha memutar bola mata malas.
"Oh ya ampun, Liora kesayangan ku. Kau dan Valent dekat kan? Kenapa tidak pacaran? Sepertinya Valent menyukaimu." Ucap Natasha.
"Tidak, aku tidak ada perasaan terhadap Valent. Kami hanya berteman, itu saja." Ucap Liora.
"Yah.. karena peliharaan ularmu itu kan, kau menyukainya. Oh God, kasihan sekali Valent." Ucap Natasha.
Liora mendengar omongan Natasha, tetapi memilih untuk mengabaikannya. Ya, memang benar. Liora menyukai peliharaan ularnya itu.
Entah karena ikatan kontrak, atau sikap lembut Samir yang dia tunjukkan.
*** Kembali ke saat ini.
Liora dan Samir, memasuki kawasan hutan. Liora tampak asing disini. Dia seperti belum pernah melihat hutan ini.
"Ah.. ini wilayah kekuasaan ku. Jika kita jalan lurus sekitar 10 km, akan tiba di istana ku." Ucap Samir.
Liora mengangguk mengerti. Kemudian, Liora duduk di tepi danau. Sedangkan Samir, mulai menyelami danau tersebut dengan wujud setengah ularnya.
*Ilustrasi Ednan Quarter(ayah Raymond & Liora)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.