45(2)

150 11 0
                                    

Liora tersenyum, kemudian mereka berdiskusi sebentar, sebelum menangkapnya.

***
Mereka bertiga, sudah menyusun rencana untuk menangkap mereka malam ini. Valerie, menyamar memakai gaun seorang putri, serta rambut palsu berwarna hijaunya.

Valerie berjalan ke tempat lelang. Dia mencari kursi duduk, dan segera menduduki dengan nyaman.

Sementara itu, di sisi lain, Liora memakai pakaian yang sangat terbuka dan kurang bahan. Dia menggunakan masker berlian. Agar tak ada yang mengenali wajahnya.

Liora menunggu Valerie, sambil meminum minumannya di bar terdekat. Kemudian, seorang pria menghampirinya.

"Hai. Boleh aku duduk?" Ucap pria.

Liora mengangguk sebagai jawaban. Dia tidak akan menghiraukannya. Dia menoleh sebentar kearah pria tersebut, kemudian tersenyum. Liora ingin bermain main sebentar.

***
Valerie, melihat satu persatu barang dagangan yang dilelang. Hingga akhirnya, dia menemukan seorang gadis vampir yang dibawa ke atas panggung.

Para orang orang mulai melelang dengan harga tinggi. Valerie memutar otak, bagaimana caranya dia bisa membayar uang sebanyak itu, agar anak tersebut bisa jatuh ke tangannya.

Valerie mengangkat tangannya, kemudian.

"Bagaimana kalau 100.000 gold tuan? Bisakah kau berikan anak itu padaku?" Ucap Valerie.

Semua penonton menoleh, dan berkata wow serta tak percaya. Anak itu punya berapa uang? 100.000 gold lebih dari cukup.

Sang lelang setuju dan langsung memberikan anak itu ke Valerie. Valerie tersenyum ke anak itu.

***
Damian, baru saja selesai berurusan dengan polisi akademi. Dia menyusul Liora ke bar, tapi.

Hal yang pertama dilihatnya adalah, Liora berada diatas pria asing. Sedang meraba raba perut rata pemuda itu.

Damian menatap tajam Liora. Kemudian menarik Liora dari situ. Liora tersenyum.

"Hah... Aku tidak tahu kalau kau sangat nakal." Ucap Damian.

"Kau salah paham. Aku hanya ingin menghisap darahnya saja, dia yang lebih dulu menyentuhku. Sekalian saja kan?" Ucap Liora.

Damian mengangguk mengerti, kemudian melihat kearah jam tangannya.

"Kenapa gadis itu lama sekali?" Ucap Damian.

***
"Nah, adek manis ayo kita pulang. Tenang aja, kau akan ditaruh ke panti asuhan akademi. Jadi, tidak akan ada orang yang menyakitimu." Ucap Valerie.

Kemudian, dia memencet tombol yang berada di kupingnya.

"Halo kak, aku sudah mendapatkan gadisnya. Tinggal kakak urus saja." Ucap Valerie.

Kemudian, Liora tersenyum dan mengeluarkan pedangnya. Damian mengerti arti senyuman Liora.

"Ayo kita selesaikan, kau semangat sekali." Ucap Damian.

***
Beberapa jam kemudian, Liora sudah berhasil menangkap orang orang tersebut.

Damian hampir saja membunuh penjahat tersebut. Liora menghentikan.

"Jangan dibunuh! Biarkan mereka tetap hidup, kau tak lihat? Aku tidak memakai pakaian warna merah." Ucap Liora.

"Apa hubungannya?" Ucap Damian.

"Tentu saja ada ketua Damian. Aku tidak suka bajuku kotor. Dan jika mereka tidak bicara jujur, kau boleh gunakan kekerasan." Ucap Liora menyeringai.

*Ilustrasi Liora Edwards

*Ilustrasi Liora Edwards

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vienna Academy : The Princess ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang