Chapter 14

358 25 0
                                    

Pak Gio mengangguk dan tersenyum "Hm.. lihat saja nanti. Kau akan jadi orang yang hebat."

***
Liora menuju ke kafetaria untuk makan siang. Dia sedang menunggu di salah satu bangku sambil menatap ponselnya. Jujur saja, Liora saat ini sangat bosan. Dia tak tahu harus apa setelah makan siang.

Makanannya sudah datang, dia langsung menyantap makanannya sambil melihat ke arah luar. Dengan tatapan dingin, Liora menatap ke arah makanannya tidak berselera. Tapi dia tetap makan.

***
Almirah yang baru selesai pelajaran, langsung bergegas menuju ke kafetaria. Dia sangat terburu-buru takut jika bertemu dengan seorang yang sering mengganggunya. Dan benar saja, saat dia setengah berlari tiba-tiba ada yang menjegal kakinya.

Brukk.....

Almirah jatuh tersungkur ke lantai, lalu dia melihat sosok tiga orang wanita yang sering menganggunya dengan tersenyum.

Salah dari seorang wanita berbicara "Buru buru sekali ya, mau kemana? Apa kau takut kita gangguin hm? Hahahaha" ucapnya sambil tertawa.
Mereka bertiga langsung menyeret Almirah ke arah kamar mandi wanita.

Kemudian, mereka langsung memulai aksinya. Salah satu wanita yang bernama Serena serta ketua geng pembully langsung menarik rambut Almirah dan disuruh berkaca.

"Hei, lihatlah. Kau yang keturunan penyihir putih yang telah berkhianat dengan para monster, tidak pantas bersekolah disini! Kau tahu itu kan." Ucapnya menyeringai.

Almirah meringis kesakitan dan berusaha menjawab "Itu bukan keluarga kami! Itu orang lain, kenapa kau selalu menyalahkan ku! Harusnya kau punya otak kan!"

Serena yang mendengar itu langsung menghempas kepala Almirah ke lantai kamar mandi, lalu dengan segera menamparnya. Dia sangat marah karena Almirah mengatainya tidak punya otak.

"Kau bilang apa tadi? Aku tidak punya otak hah!? Siapa yang kau bilang tidak punya otak?" Ucapnya membabi buta sambil memukuli Almirah.

***
Liora baru selesai makan dan dia inisiatif untuk kembali pulang ke asrama. Tapi, sampai di depan kamar mandi. Dia mendengar suara seseorang yang merintih kesakitan sambil menangis. Liora langsung menuju ke arah kamar mandi.

Dan dia segera melihat geng pembully sedang membully seorang siswi. Entah kenapa Liora seperti mengenali wajah tersebut. Dan benar saja, wajah tersebut adalah wajah teman sekamarnya Liora yaitu Almirah.

Liora langsung membelalak sambil menarik lengan Serena, sehingga Serena seperti terbanting di depan pintu kamar mandi. "Apaan apaan kau! Apa yang kau lakukan!"

***

Vienna Academy : The Princess ReturnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang