"Kau sudah bangun ya? Kau ini harus kuapakan ya?" ucap Raymond.
***
Warning, mengandung unsur kekerasan dan konten sensitif. 21+, disarankan dibawah umur skip sajaRaymond mengambil pisau lipat yang berada di balik saku celananya, dia berjalan mendekat perlahan kearah sang korban.
Dia memutari korbannya dengan saksama. Lalu, Raymond mengajak bicara sang korban.
Dia mengajak bicara sang korban sambil menyayat seluruh tubuh korbannya.
"Hahaha.... Hei.. Ini baru luka ringan loh, kau sudah kesakitan seperti itu?" ucap Raymond tertawa.
Raymond melempar pisau lipat ke partnernya untuk dibersihkan. Kemudian, dia mengambil kursi lalu
Lalu
Lalu....
Dia duduk berhadapan dengan korbannya.
"Sebelum aku benar benar menyiksa mu, ada yang mau kau katakan?" ucap Raymond.
Sang korban hanya menggeleng pelan.
Raymond langsung menusuk paha korbannya tanpa aba aba. Sang korban pun terkejut.
"Sini tangan kamu, aku mau melihatnya." ucap Raymond.
Sang korban memberikan tangannya, FYI ikatan di tangan korban sudah di lepas. Hanya saja, saat Raymond melepasnya bersamaan dengan tusukan pisau di paha.
Raymond melihat tangan korbannya dengan saksama. Kemudian menaruhnya di kursi yang dia duduki tadi.
Raymond berjongkok, dan berkata.
"Tanganmu indah sekali ya, pasti banyak deh laki laki yang suka sama kamu hehe." ucap Raymond.
"Bagaimana kalau kita ber-" ucap Raymond diiringi dengan jari tengah korban terpotong menggunakan pisaunya.
Raymond tertawa.
"Bagaimana sweety? Apa sakit? Apa kau menikmatinya? Jangan menangis dong." ucap Raymond.
Darah yang keluar dari jari tangan yang terpotong itu menetes ke lantai. Raymond refleks menjilati darah yang keluar dari jari tersebut.
Dengan mata gold nya yang menyala itu.
"Kalo aku bawakan untuk Liora adikku, sepertinya akan enak. Darahnya cukup manis juga." batin Raymond.
Adegan di sensor untuk kepentingan bersama. Dimohon pengertiannya.
Setelah Raymond menyiksa tubuh sang korban hingga meninggal, dia mematahkan leher korban dengan menggunakan tangannya.
Krekk....
Kemudian, setelah leher korbannya patah, Raymond kemudian memisahkan kepala korban dengan tubuhnya menggunakan tangan juga.
Setelah itu, dikarenakan Raymond ini ras keturunan monster dari gen Ednan, dia mulai memakan kepala korban yang sudah dia pisahkan itu.
Kemudian, Raymond melihat kearah partnernya Dave. Dia tersenyum miring kepada Dave.
"Kau tidak ikut makan? Makanlah bersamaku. Tapi sisakan darah gadis itu untuk Liora." ucap Raymond.
"Tidak tuan, saya tidak sekejam anda. Tapi kalau tuan menyuruh saya memakannya, berikan saya tangan dan kaki gadis itu." ucap Dave tersenyum diiringi mata yang berubah.
Raymond tersenyum miring.
Setelah memakan makanannya, tubuh gadis itu yang tanpa kepala, tangan dan kaki. Diberikan oleh Raymond ke serigala peliharaanya untuk dimakan.
Dan sisanya darah gadis itu, diberikan untuk Liora yang merupakan adik kesayangannya.
"Tuan, bolehkah saya bertanya. Saat anda menyiksa gadis tadi, apakah anda memiliki perasaan simpati?" ucap Dave
"Sudah jelas kan jawabannya, tentu saja tidak. Kau tahu Dave? Kita harus menjadi orang yang kejam bila diperlukan." ucap Raymond.
*Dave adalah partner Raymond serta tangan kanan Raymond. Dia juga merupakan ras monster. Dia sudah setia bersama Raymond dari umur 10 tahun, sejak mereka bergabung ke guild Assassin.
Ilustrasi Dave (partner & tangan kanan Raymond)
"Jika tidak bisa mendapatkan Raymond, maka tangan kanan pun jadi." Author:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Vienna Academy : The Princess Return
FantasyWarning cerita ini ada di webnovel juga. Tapi dengan judul berbeda. Kisah perjalanan seorang anak vampir campuran dan darah monster. Ayah keturunan darah monster, ibu keturunan vampir campuran.