Part 41

31 5 1
                                    

Bucheon, 2025

-Sungjae POV-

Aku mengamati bagaimana Baekhyun tersenyum ketika Joy sudah tiba di sisinya, bagaimana pria itu menempelkan sebelah tangan ke bagian bawah punggung Joy dan sepertinya memperkenalkan Joy kepada orang yang sedang berbicara dengannya, karena Joy kemudian berjabat tangan dengan orang itu sambil tersenyum cerah.

"Kelihatannya Park Sooyoung adalah wanita favorit Baekhyun akhir-akhir ini."

Aku mengalihkan pandangannya dari Joy dan menatap Sohyun, menunggu wanita itu menjelaskan maksudnya.

"Aku hanya berkata seperti ini karena Baekhyun adalah temanku dan Sooyoung adalah temanmu," kata Sohyun ringan. "Baekhyun orang yang baik, tapi wanita yang bersamanya selalu berganti-ganti. Jika Sooyoung memiliki maksud tertentu pada Baekhyun, sebaiknya kau menyarankannya agar dia tidak terlalu banyak berharap."

Aku kembali mengamati Sooyoung yang sedang mendengarkan lawan bicaranya dengan penuh perhatian. "Seberapa baik kau mengenal Baekhyun?"

"Sangat baik. Sudah kubilang dia teman baikku," sahut Sohyun cepat dan yakin. "Aku sudah mengenalnya sejak lama."

"Berapa lama?"

Sohyun berpikir sejenak. "Hampir dua tahun? Pokoknya sudah lama. Jadi aku tahu benar seperti apa sifatnya. Sebaiknya Sooyoung mempersiapkan diri. Aku tidak ingin dia kecewa kalau Baekhyun mulai melirik wanita lain."

Aku menyesap minumanku tanpa berkomentar.

"Apakah kalian pernah terlibat dalam satu pekerjaan yang sama? Kau dan Sooyoung, maksudku," tanya Sohyun.

"Tidak," sahutku.

"Oh? Kupikir kalian saling mengenal karena pernah bekerja sama dalam suatu proyek atau semacamnya."

"Tidak."

"Jadi bagaimana kalian bisa bertemu?"

"Dia teman lamaku." Seulas semyum kecil tersungging dibibirku ketika bayangan Joy yang berdiri di balkon flat kami muncul dalam benakku.

"Oh," gumam Sohyun. "Kalau begitu, kalian sudah lama saling mengenal?"

Tanpa mengalihkan pandangan dari Joy, aku berkata, "sedikit lebih lama daripada kau mengenal Baekhyun."

***

-Joy POV-

Aku memandang ke luar kaca jendela taksi sambil bersenandung pelan. Awan mendung menghiasi langit Bucheon, tetapi sedikit cuaca buruk tidak akan merusak kegembiraan yang aku rasakan hari ini. pesta tadi berjalan sukses dan dihadiri banyak orang penting dalam duniaku. Aku merasa gembira saat bertemu Sungjae disana. Sayang sekali aku tidak bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama Sungjae siang ini. Baekhyun harus menghadiri acara lain, jadi aku juga harus meninggalkan pesta itu bersamanya, walaupun aku tidak perlu mendampingi Baekhyun ke acara berikutnya.

Sungjae sedang berbicara dengan beberapa orang ketika aku menghampirinya untuk pamit. Lelaki itu langsung berbalik menghadapku. "Kamu mau pergi sekarang?" tanya Sungjae.

Aku tersenyum meminta maaf kepada orang-orang yang berbicara pada Sungjae tadi, lalu menarik lengannya agar kami sedikit menjauh, lalu bergumam, "Ya, Baekhyun harus pergi ke tempat lain."

Sungjae melirik jam tangannya dan berkata, "Kamu bisa tetap di sini. masih ada waktu sebelum kamu harus pergi ke studio."

Aku menggigit bagian dalam bibir. Aku juga ingin tetap di sini, tetapi itu tidak mungkin. "Aku datang bersama Baekhyun, jadi sebaiknya aku juga pergi bersamanya," kataku dengan nada menyesal.

RUNTUH✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang