Happy reading guys😘Semoga kalian gak bosen🥰
Kalau bosen, bilang ya,
Jangan ngilang tiba-tiba tampa alasan😢😌Peringatan!! !
Jangan baca di tempat umum, karena kalau kalian senyam senyum sendiri bakalan disangka gak waras nantinya😂Tak terasa, 2 jam sudah mereka berbincang-bincang setelah situasi mereka membaik.
Dira merasa seperti memindahkan sebuah batu besar dari dalam kepalanya, ia lega karena sekarang bisa berbicara seperti ini dengan altar.
"Tapi aku seneng banget mas buat makan malamnya, serius, cuman waktu itu aku lagi gak bisa nunjukin ekspresi senang aku, hehe"
Altar mengelengkan kepalanya, heran dengan tingkah dira.
"Iya mas serius, apalagi disana mereka pada kenal aku siapa, istrinya bos katanya ahaii"
Senyum altar mengendur, ia sedikit tertampar dengan perkataan dira, ia hanya bisa memperkenalkan dira di tempat tersebut,karena tempat tersebut adalah tempat paling aman menurutnya sekarang.
Menyadari hal tersebut, dira lasung bertindak.
"Kapan-kapan, lagi ya mass, ternyata bisa romantis juga kamu" Dira mencolek dagu altar, altar reflek mundur.
Dira tersenyum jahil, ia berniat untuk melakukannya lagi, namun altar sudah lebih dulu mengunci tangannya.
Bersamaan dengan itu,sebuah notif pertanda pesan masuk tetdengar dari HP altar yang terletak di atas nakas, keduanya melirik sekalian.
Altar lansung mengambil hpnya, mengecek pesan yang masuk, dan ketika ia mengetahui si pelakunya, altar menepuk jidatnya.
"Aku lupa" Ujar altar
"Lupa? "
"Sorry banget dira, aku_" Altar ragu untuk melanjutkan ucapannya.
Dira menaikkan kedua alisnya, meminta altar untuk segera melanjutkan ucapannya.
"Aku harus pergi" Sambung altar dengan raut wajah menyesal.
"Kenapa, ada yang gak beres sama kerjaan kamu? "
"Bukan itu" Altar mengaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Aku harus anterin raisa buat check up"
"Sekarang banget mas? "
"Seharusnya aku udah antar dari tadi, tapi aku lupa, gimana? "Tanya altar bimbang antara harus pergi atau tetap disini, padahal ia masih mau berbincang seperti ini dengan dira.
" Ya berarti kamu harus pergi, kan dia gak dia gak punya siapa-siapa lagi selain kamu, iya kan"
Altar menjawabnya dengan angukan, ia mengusap wajahnya kasar.
Dira mengusapap lengan altar lembut.
"Kamu gak usah gak enakan sama aku" Dira melebarkan senyumnya.
"Aku ngerti kok mas"
Altar mengambil alih tangan Dira, menatap Dira penuh arti.
"Makasih Dira" Altar mengusap lembut kepala Dira lalu bangkit berdiri.
"Salim mas" Dira menjulurkan tangannya, ia menunduk lesu, yaa ia sedih, padahal baru aja mau akhh ya sudahlah.
Altar memberikan tangannya.
"Gak papa kan? " Tanya altar memastikan.
Altar memegang dagu Dira, mengangkatnya sehingga matanya bertemu dengan Dira.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sekedar Titipan
General FictionPesan orang-orang, jangan pernah mau berurusan dengan orang yang belum selesai dengan masa lalunya, namun bagaimana jika dua orang seperti itu bersatu. Altar dan Dira, dua orang yang sama-sama masih terikat dengan masa lalunya yang mencoba untuk be...