🤍🤍🤍
Dira baru saja bergegas ingin siap-siap untuk pergi,ia telah menyelesaikan banyak pekerjaan pagi ini,mulai dari menyapu,nyuci,ngepel,ya semuanya bersih-bersih,ini semua juga Dira lakukan karena ia sangat merasa bosan di rumah sendirian.
"Ssssss".dira meringis,ia merasakan nyeri di perutnya.
dira mengecek tanggal berapa hari ini di hpnya.dan yaa,sepertinya pini sudah waktunya ia harus berperang dengan rasa nyeri ini.
dira mencoba untuk memastikannya di kamar mandi dan benar saja,apa yang ia tebak itu benar adanya,tamu bulanannya datang,ia sangat kesulitan jika sudah seperti ini.
Dira memilih berbaring di tempat tidur, nyeri yang ia rasakan semakin menjadi-jadi.ini pasti akan selalu terjadi di hari pertama ia haid,tapi untung saja ini hanya akan terjadi di hari pertama saja.
Dira memiringkan posisi tidurnya.mencoba mencari posisi yang pas,Dira melengkungkan badannya,rasa nyerinya semakin memjadi-jadi sekarang.
"sssst,Astagfirullah,MasyaAllah,laa ilaha illallah heeee sakit banget ya Allah" Monolog Dira.
HP Dira yang berada di atas nakas berdering,Dira sudah berusaha untuk mengambilnya namun tidak bisa, rasanya menjadi semakin nyeri jika ia bergerak.
"Hiks hiks hiks".suara tangisan keluar dari mulut dira,air matanya keluar lewat sudut matanya.hpnya terus berdering sampai tiga kali,Dira pasrah, membiarkan HP tersebut tetap berdering.
Dira mencoba menetralkan dirinya, menahan rasa nyeri yang mendominasi dirinya.
Ceklek
tidak lama kemudian,terdengar suara pintu terbuka.dira memiliki sedikit harapan mendengar hal tersebut.
"Diraaa".Panggil seseorang yang tentu saja itu adalah altar.
mata Dira sedikit berbinar.
"ssst,mass".Dira mencoba memanggil altar,namun suaranya sangat kecil,altar sama sekali tidak dapat mendengarkannya.
namun selang beberapa detik,lelaki itu akhirnya masuk me kamar dira.dan ia lansung kaget ketika melihat pemandangan di depannya.
"diraa".altar berjalan mendekati ranjang dimana tempat Dira berada.ia terlihat sedikit panik.
"kamu kenapa?"sambungnya.
Bukannya menjawab namun Dira hanya bisa menangis,sungguh ia tidak tau cara untuk memberitahunya bagaimana.bahkan untuk mengeluarkan suaranya lagi sangat susah.
"Kamu laper?".Tebak altar,karena Dira memegangi perutnya.
Dira menggeleng-gelengkan kepalanya, tangan kirinya mulai aktif memukuli kasur,hal ini membuat altar menjadi semakin bingung.
"hei diraa.kenapaa,hmm?".Tanya altar heran.
Altar tidak mendengarkan jawaban dari pertanyaannya,melainkan Dira malah berteriakan.Dira nyaris mirip seperti orang yang sedang melahirkan.keringat dinginnya keluar.
altar hanya bisa berdiri tanpa melakukan apapun,pasalnya ia sama sekali tidak mengerti dengan situasi yang ia hadapi saat ini.
Melihat altar yang kebingungan,sudut bibir Dira terangkat begitu saja.menampakkan deret giginya yang rapi.altar terlihat lucu dengan ekspresi kebingungan tersebut.
"lah kenapa jadi senyum?".
Selang 3 detik.
"atau jangan-jangan kamu kesurupan?".tebak altar ngasal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sekedar Titipan
Genel KurguPesan orang-orang, jangan pernah mau berurusan dengan orang yang belum selesai dengan masa lalunya, namun bagaimana jika dua orang seperti itu bersatu. Altar dan Dira, dua orang yang sama-sama masih terikat dengan masa lalunya yang mencoba untuk be...