35

4K 341 34
                                    


Happy READING guys🥰🥰

💕💕💕💕

DEG

"Ini gak mungkin"

Mata Dira membulat sempurna melihat seseorang yang berdiri di depannya. Sekarang.

Dira hendak segera menutup pintu rumahnya kembali,namun rangga dengan sigapnya lansung menahan pintu tersebut.

Dira tetap berusaha, namun apalah daya.ia sudah mengerahkan seluruh tenaganya namun tetap saja tidak bisa.

"Dira kamu jangan ngehindar terus dari aku.Kita perlu bicara,aku mau kita selesain ini baik-baik"

Dira tetap menghiraukan ucapan rangga, ketakutannya untuk bertemu dengan rangga sekarang lebih besar daripada rasa penasarannya terhadap apa yang sebenarnya rangga lakukan.

"Dira tolong kasih aku kesempatan untuk jelasin semuanya ke kamu, aku mohon Dira" Mata rangga sudah berkaca-kaca.

Arkhhh.dira menyerah,kenapa rasanya ia tidak tega untuk terus melakukan ini kepada rangga.sorot matanya terlihat tak kalah serius dari ucapan yang keluar dari mulutnya.

Rangga tersenyum lega saat Dira sudah tidak berusaha untuk menutup pintu rumahnya lagi.

"Ok lima menit"

"Dira ta_"

"Gak ada kesempatan untuk kedua kalinya" Potong Dira tampa melihat ke arah lawan bicaranya.

"Mundur! " Perintah Dira dan lansung dituruti oleh rangga.

Dira lansung berjalan ke arah kursi yang berada di mini garden samping rumahnya dan duduk disana, rangga menyusul dan ikut duduk. Dengan posisi sebuah meja bundar yang memisahkan jarak di antara mereka.

Pandangan dira lurus ke depan,ia masih memikirkan apakah yang ia lakukan ini benar atau tidak.otaknya sama sekali tidak bisa berpikir jernih, ternyata rasa penasarannya juga tidak bisa ditaklukkan,bukankah ia sudah bersikap tidak peduli sebelumnya,namun mengapa ketika kembali bertemu dengan rangga seperti ini prinsip tersebut kembali goyah.

Akhh sudahlah,ini tidak akan lama, ia harap setelah ini rangga tidak akan mengganggunya lagi.

"Mulai! ." Perintah dira.

"Ok, dira. Sekarang aku mohon jujur sama aku. Bilang kalau kamu belum menikah! "

Dira menelan ludahnya.tolonglah rangga, jangan berbicara dengan nada seolah sangat tersakiti seperti itu.

"Aku udah nikah" Jawab dira sambil memperlihatkan cincin nikahnya kepada rangga.

"Gak dira.Jujur sama aku,kamu pasti bohong kan? "

"Aku sudah MENIKAH" Ulang dira dengan menekankan kalimat terakhirnya.

Rangga mengacak rambutnya frustasi.

"Dira kamu udah janji sama aku, kalau kamu bakal nikahnya sama aku! " Ujar rangga dengan suara yang di paksa keluar dari tenggorokannya,dadanya terasa sangat sesak.

Sekedar TitipanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang