altar dan dira sudah tida di rumah duka semenjak dini hari tadi,rumah sudah cukup ramai dengan warga sekitar.
tatapan altar kosong,di depannya terdapat wanita yang telah melahirkannya seperti tengah tertidur pulas,wajahnya terlihat sangat bersih.
dira Senantiasa selalu berada di sisi suaminya,memberi tenaga agar suaminya tetap kuat,kini keduanyaenjadi pusat perhatian,apalagi dengan kondisi wajah keduanya yang belum sepenuhnya pulih,semua orang bertanya-tanya.terutama bundanya dira,sedari tadi ia tidak bisa terlepas dari kekhawatirannya terhadap anaknya,apa yang menyebabkan anak perempuan kesayangannya itu menjadi seperti itu?
dira sangat menyadari arti dari tatapan orang-orang sekitarnya,ia memilih pasrah,lagipula ia sudah tidak bisa menyembunyikankannya lagi,ia sudah menyiapkan jawaban jika bunda menanyakannya.
tepat pada pukul 07:30,jenazah siap dimakamkan,seperti pesan ummi sebelumnya,ummi dimakamkan tepat disebelah makam abi.
altar ikut turun ke liat lahat untuk mengantarkan uminya ke tempat peristirahatan terakhirnya,altar berusaha untuk tetap tegar.sedari tadi pagi tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya,bahkan iaendiami dira.
setelah pemakaman siap,satu persatu mulai pergi,yang tersisa hanyalah altar,dira,anna,bundanya dira dan juga ayah dira.
tangis anna pecah untuk yang kesekian kalinya.
"um_ ummii...hikss maafin anna mii,andai aja anna tau kalau tadi malam itu malam terakhir,anna gaakan buat tugas dan milih tidur bareng umii hiks,umi kenapa ninggalin anna secepat inii hikss anna belum siap mii hikss"
altar memalingkan wajahnya dari anna,ia tidak suka pemandangan ini.
dira beralih mendekati anna dan memeluknya.
"anna kamu gabole nangiss" ujar dira lembut.ia menghapus air mata yang membasahi pipi adik iparnya itu.
"kamu harus kuat,gaboleh nangis,kamu harus ikhlas biar bunda bisa tenang disana,yaa"dira memeluk hangat adik iparnya.
dira melirik suaminya,lelaki itu hanya menunduk,entah apa yang dipikirkannya. dira dapat melihat seberapa terpukulnya altar.
detik selanjutnya bundannya dira membawa anna untuk segera pergi,tidak baik jika terus dibiarkan disini jika anna belum juga bisa berhenti menangis.
kini hanya tersisa dira dan altar di tempat tersebut,dira kembali merangkul altar dari belakang,mencoba menguatkannya.
hampir setengah jam dira masih dengan posisi yang sama,jujur ia tidak tau harus berbuat apa.
detik selanjutnya altar mengangkat kedua tangannya untuk berdoa,dira juga mengikutinya.
dira melirik wajah suaminya,mata suaminya berkaca-kaca.
setelah berdoa selesai,altar lansung berdiri tampa aba",dira juga ikut berdiri.
dan detik selanjutnya altar lansung melangkah pergi,meninggalkan dira yang menyusulinya dari belakang.
*****
ceklek
altar barusaja masuk kedalam kamar,setelah pergi entah kemana setelah pulang dari pemakaman tadi.
dan ini sudah jam 12 malam."mass kamu dari mana aja?kok baru pulang?" dira yang sudah sangat khawatir lansung membuka suaranya.
bukannya menjawab,altar malah masuk ke dalam kamar mandi begitu saja,lelaki itu sama sekali tidak mau berbicara dengan siapapun hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekedar Titipan
Fiksi UmumPesan orang-orang, jangan pernah mau berurusan dengan orang yang belum selesai dengan masa lalunya, namun bagaimana jika dua orang seperti itu bersatu. Altar dan Dira, dua orang yang sama-sama masih terikat dengan masa lalunya yang mencoba untuk be...