40

5.1K 360 28
                                    


Happy reading guys🥰




❣❣❣❣❣




Dira sedang duduk di meja belajarnya,ia menggunakan waktu malamnya untuk menyelesaikan sederet tugas yang tidak bisa ia tinggalkan.

Altar masih diluar,ia sudah memberitahu bahwa akan pulang malam hari ini karena ada beberapa pekerjaan yang harus di selesaikan.

Jangan tanya bersama siapa dira dirumah,tentu saja dengan para bodyguardnya.

Dira memasang headset untuk mendengarkan lagu,ia sesekali bersenandung kecil mengikuti alunan lagu yang ia dengar.

Lama bergelut dengan tugasnya,Dira istirahat sejenak,ia pindah ke kasur.menghempaskan tubuhnya disana,matanya perlahan tertutup.mulutnya masih bersenandung kecil,ia begitu menghayati setiap bait dari lagu tersebut,sampai akhirnya tiba di bagian reff,Dira beranjak berdiri di atas kasur.dia bersiap untuk ikut bernyanyi.

1
2
3

Tuhan....

Maafkan diri ini...

Yang tak pernah bisa... Menjauh dari angan tentangnya..

Namun.... Apakah daya ini...

Bila ternyata sesungguhnya...
Aku terlanjur cinta...
Dia..........

"Dia siapa?"

Dira membuka matanya,dan lansung mendapati Altar yang tengah menatapnya curiga,dengan gaya kedua tangan yang dilipat di depan dada.

"Loh sejak kapan kamu disini mas?." Tanya Dira setengah kaget,ia melepas headsetnya dan beranjak turun dari atas kasur lalu mencium tangan suaminya.

"Dia siapa?" Tanya Altar untuk kedua kalinya.

Dira mengerutkan keningnya,tidak mengerti dengan arah pembicaraan suaminya ini.

"Dia Siapa mas?"

"Dia yang terlanjur kamu cinta itu?"

"Hah"Dira menggaruk kepalanya yang tidak gatal,ia bingung.namun selang 10 detik ia lansung mengerti kemana arah pembicaraan suaminya ini.

"Ohh itu dia itu heee ya tentu aja kamu dong mass."alibi dira,padahal ia tidak bermaksud siapa-siapa,hanya sekedar mengikuti lirik.

"Bohong".reaksi altar ketus dan lansung duduk di pinggiran kasur.

Dira mundur satu langkah,menatap heran altar yang memasang wajah cemberut.

Waittt,belakangan ini satu persatu sifat asli altar terus muncul.apakah ini salah satunya?sungguh Dira bingung harus meresponnya bagaimana,ia sudah terbiasa dengan altar yang seperti biasanya.

"Dia siapa Dira... Jawab yang jujur!".Altar mengayunkan lengan dira.

Dira sempat melongo untuk beberapa saat.lalu memalingkan wajahnya dari altar.

"yassalam sifat dari mana lagi ini".ucap Dira dengan volume kecil namun pendengaran tajam altar masih dapat mendengarnya.ia memindahkan tangannya.

Sekedar TitipanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang