Happy reading💕❣❣❣❣❣
Hujan masih meninggalkan jejaknya, jalanan masih dipenuhi dengan genangan-genangan kecil,suasana malam ini sangat dingin,bahkan kelelawar pun enggan untuk keluar.
Altar menatap fokus kedepan,menyusuri jalanan yang penuh dengan sisa hujan itu,pikirannya masih memutar kejadian beberapa menit yang lalu,apakah keputusan yang ia ambil ini sudah benar atau tidak,tidak bisa dipungkiri bahwa ia sedikit ragu.
Altar berharap bahwa ini akan baik-baik saja,tidak akan memicu masalah baru yang dapat mengganggu tidur nyenyaknya.
Mobil berhenti,Altar dan umi telah tiba dirumah,belum sempat Altar masuk kedalam kamarnya,handphonenya berdering,nama raisa tertera di layar hpnya,raisa adalah salah satu juniornya di kampus dulu,hubungannya dengan raisa bisa dibilang dekat karena mereka masih terus berinteraksi walaupun altar sudah lulus dari kuliahnya.
Altar mengernyitkan dahinya sebelum selanjutnya mengangkat panggilan tersebut.heran mengapa raisa begitu sering menghubunginya belakangan ini. Bahkan hari ini sudah terhitung lima kali.
"Assalamualaikum sya,kenapa?".Tanya Altar tanpa basa-basi.
"waalaikumsalam,hmm kak altar kapan balik kesini?" Tanya raisa dari seberang telepon.
Altar memikirkan jawaban yang tepat karena mengingat ia akan memiliki kesibukan baru.yaitu persiapan pernikahannya.
"Belum tau sya,ada beberapa hal yang harus kaka urus disini,kenapa?"
"nggak kenapa-napa sii,aku cuma nanya doang"
"eeeeh kak altar aku__,gajadi deh"
"ada apa sya?".Tanya Altar ketika raisa terdengar ragu untuk mengatakan sesuatu.
Altar menjauhkan hpnya dari telinga,menatap heran benda pipih tersebut.
"hehe,jadi tuhh. a_aku mauuu,akhh udah ka,gajadi gapapa"raisa menjeda ucapannya membuat altar menghembuskan nafas beratnya.
"Kanapa sya,bilang aja.kamu butuh bantuan aku?".tanya altar dengan sabar.
"huffft,bismillah.jadi tuuh sebenarnya a_aku suka sama kaka".
Altar mematung,tidak tau harus memberikan respon yang seperti apa,ini sama sekali tidak boleh terjadi,tidak boleh.
raisa tidak boleh jatuh cinta padanya, Altar hanya menganggap raisa sebatas adiknya,tidak lebih.akan sangat kacau jika itu terjadi.
"uda dari lama sii hehe,aku aja yang baru nyadar.aku ga mau sembunyiin ini,aku gamau nyesel"
Pernyataan raisa benar-benar membuat Altar bingung,ia sama sekali tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya.raisa memang bisa dibilang sangat dekat dengannya,Altar membantunya,atau lebih tepatnya menawarkan bantuan,bantuan untuk bisa bangkit dari keterpurukannya.
"gimana kak?"
"Raisa_"ucapan altar terpotong kala mengingat dampak yang akan dihasilkan jika ia melanjutkan ucapannya.tidak mungkin jika ia mengatakan bahwa dirinya akan segera menikah.
"Yaudah deh gini aja,aku nunggu kak Altar balik kesini,kak Altar mikir-mikir aja dulu,nanti baru kita bicarain,eee cepet balik ya,Assalamualaikum"altar dapat membayangkan senyuman raisa sekarang.
"Waalaikumsalam"jawab altar pasrah.
Raisa mengakhiri panggilan, menyisakan Altar yang masih mematung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sekedar Titipan
Ficção GeralPesan orang-orang, jangan pernah mau berurusan dengan orang yang belum selesai dengan masa lalunya, namun bagaimana jika dua orang seperti itu bersatu. Altar dan Dira, dua orang yang sama-sama masih terikat dengan masa lalunya yang mencoba untuk be...