47

3.3K 298 64
                                    











                                ❣❣❣❣

Dira kembali ke rutinitasnya sebagai mahasiswa setelah sekian lama libur,dan yang paling membuatnya malas jika sudah seperti ini adalah menemui dosen.

no,Dira bukan malas bertemu dengan  dosen,melainkan ia cape karna harus menemui setiap dosen untuk menembus nilainya yang kosong.

dan pagi ini,ia harus menemui pak andrian.masih ingatkah kalian dengan dosen muda yang satu ini?dosen yang pernah membuat altar nyaris cemburu waktu itu.

sedari tadi,Dira sudah menunggu beliau di depan ruang mata kuliahnya.entah sudah berapa menit ia habiskan untuk menunggu,menunggu memanglah hal yang sangat melelahkan.

dan tibalah saatnya.ketika pak andrian muncul keluar dari dalam ruangan,senyuman Dira lansung terukir.ia bangkit dari duduknya dan menyapa dosen tersebut.

"selamat siang pak"sapa Dira yang lansung disambut dengan baik oleh pak andrian.

"hei anandira,siang"

"jadi gimana pak,keputusannya?" tanya Dira lansung,karna sebelumnya ia sudah membahas hal ini kepada dosennya itu.

pak andrian melirik jam yang ia pakai di tangannya.

"kalau dirumah saya aja gimana,bisa?"

Dira sempat diam beberapa saat,apakah ia tidak salah dengar.pak andrian meminta mahasiswanya untuk datang kerumah,dari rumor yang tersebar bukankah pak andrian sangat anti pada hal tersebut.

"saya kerumah bapak?" tanya Dira memastikan.

"iya anandira"

"ba_baik pak,bisa" jawab Dira sedikit gugup.

"untuk waktunya gimana pak?"

"setelah jam makan siang"

Dira melirik jam yang ada di tangannya,sebentar lagi dong.

"baik pak" pasrah Dira.

"ayok bareng saya aja"

                                  *****

Altar menatap tajam orang yang duduk di hadapannya saat ini,ia sudah berkali-kali menegaskan bahwa Dira adalah miliknya dan selamanya tetap akan menjadi miliknya.namun orang yang ada dihadapannya tetap saja kekeh dengan mengatakan bahwa altar telah merebut Dira darinya.

iya,rangga.memangnya siapa lagi?

rangga mengatakan-ngatik HP nya,lalu menunjukkan  sebuah foto dari layar HP nya kepada altar.

"ini adik lo kan?" ujar rangga penuh ancaman.

jujur altar sangat terkejut dengan hal tersebut,namun ia mencoba untuk bersikap biasa saja.

"kembaliin Dira buat gue,atau adik lo yang bakal gue bunuh"ancam rangga dengan senyum penuh kemenangan.

altar masih tetap diam,orang yang dihadapannya ini sudah benar-benar gila,ia berani melakukan apapun untuk hal yang ia inginkan.

" sekarang lo harus milih,adik lo sudah dalam pengawasan gue"rangga menunjukan beberapa slide foto anna yang ada di hp-nya.

"kalau lo masih tetap nggak nyerahin Dira ke gue,lo tunggu tanggal mainnya,adik lo bakal_" rangga mematikan layar hp-nya membuat foto anna seketika hilang.

"lenyap" sambung rangga.

"jangan sentuh anna!" peringat altar dengan tatapan yang membara.

"oke,terimakasih jawabnya.artinya lo nyerahin Dira ke gue,gue ngga bakalan nyentuh adik kesayangan lo itu"

Sekedar TitipanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang