25

4.2K 345 62
                                    


Welcome back🤗

Happy reading😘










🖤🖤🖤🖤



Hari ini adalah hari minggu, Dira memilih untuk tetap stay dirumah, tidak ada hal yang ingin ia lakukan sekarang, hanya sekumpulan tugas yang menunggu dirinya untuk beraktivitas.

Sebenarnya ia masih sangat lelah, ia merasa sangat ngantuk, ia sama sekali tidak bisa tidur tadi malam, satu jam menjelang subuh barulah ia bisa tidur, dan setelah shalat subuh tadi, ia memilih untuk tidur lagi, dan baru bangun sekarang, perutnya terasa sangat lapar, bagaimana tidak, sekarang sudah jam 09:26 pagi, dan ia sama sekali belum mengisi perut kosongnya.

Dira menatap pantulan dirinya di cermin, terlihat begitu berantakan, ia kehilangan berat badannya, dan lihatlah wajahnya sekarang, begitu tidak tetawat.

"Dira please, lo gak boleh gini,ini bukan akhir dari segalanya, lo harus kuat Dira! "

Dira mengukir senyum lebar di wajahnya, karena itu akan meningkatkan mood pagi harinya.

PRINGG

"Astaghfirullah" Dira tersentak kaget, menutup mulutnya dengan tangannya.

Suara tersebut terdengar jelas di telinga, suaranya sangat dekat, dan ia yakin bahwa suara tersebut bersumber dari kamarnya Altar.

Dira berlari kecil menuju kamar altar, ada kekhawatiran di dalam hatinya kepada suaminya itu.

Dan tepat ketika Dira memasuki kamarnya Altar.

"Astaghfirullah, mas"

Altar terbaring lemah di atas kasurnya, wajahnya terlihat begitu pucat, dan juga terdapat sebuah gelas pecah di lantai.

Dira sangat panik, ia lansung berjalan menghampiri altar.

"Sssss" Altar meringis dengan matanya yang tertutup.

"Ya ampun mas, kamu panas banget" Ujar Dira kala menyentuh kening suaminya itu.

Altar membuka matanya, Dira kalang kabut, ia benar-benar tidak tau harus berbuat apa sekarang, ia merasa sangat bersalah karena membiarkan suaminya seperti ini.

"Mas" Dira menangkup wajah altar, matanya sudah berkaca-kaca.

"Mas maafin aku mas, aku gak tau kalau kamu sakit, maaf karena aku bangun kesiangan,mas aku minta maaf" Setetes air mata berhasil keluar dari mata Dira, lagi dan lagi ia menangis.

"Mas kamu butuh apa sekarang?, kamu lapar, mau makan? Atau gimana? Kamu rasain apa sekarang, sakitnya dimana hmm? " Dira sangat cemas, ia benar-benar tidak tau harus bagaimana.

Aktar mengenggam tangan Dira, menatap Dira lekat.

"Kenapa mas, kamu butuh sesuatu? "

Altar mengelengkan kepalnya pelan, tatapannya terlihat sangat sendu, menandakan bahwa ia sama sekali tidak memiliki kekuatan sekarang, ia terlihat sangat lemah.

Altar mendekatkan kupingnya kepada altar kala altar terlihat ingin mengatakan sesuatu.

"Aku minta maaf" Lirih altar. 

Sekedar TitipanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang