33

4K 360 60
                                    


Happy reading guys🥰🥰








❣❣❣❣❣












Lembam di tubuh Dira sudah mulai memudar,namun tetap saja masih harus di rawat dengan baik.

Dira mengambil obatnya dan duduk di sofa ruang tengah, ini sudah menjadi kebiasaanya selama seminggu ini.

Namun baru saja ia ingin mongoleskan obatnya, altar lansung mengambil alih benda tersebut tampa permisi,membuat Dira berdecak kesal.

Alih-alih membiarkan altar, ia malah merebut kembali obatnya dari tangan altar,dan tentu saja altar juga tidak membiarkannya begitu saja, dan jadilah drama tarik-tarikan obat.

"Aku bisa sendiri mas! "

"Biar aku aja udah"

"Lepasin gak! "

"Nurut sama suami! "

"Nurut sama istri"

"Titalia anandiraaaaa"

"Iyaaa, bapak Altar bagaswaraaaaa"

"Biar mas aja ya diraaa"

Penuturan Dira membuat Dira menaikkan kedua alisnya, altar menyebutkan dirinya 'mas',hmm tetdengar sangat menarik di telinganya.

"No no no, lo udah tarik garis Dira! "Dira tidak mau dirinya kembali luluh dengan altar.

" Yaudah, buat kamu aja mas, aku udah gak mood"ujar Dira lalu pergi meninggalkan altar.

Dira berdecak sebal sepanjang perjalanannya menuju dapur,ia sangat kesal, mengapa ketika ia sudah menarik batas seperti ini, altar seperti semakin menunjukkan sisi terangnya.

Jujur, apa yang altar lakukan kepadanya selama ini sungguh diluar dugaan, altar benar-benar menjaganya dengan baik, terlihat tulus, namun semakin kesini altar malah semakin menguatkan asumsi Dira yang hanya sebagai titipan bunda.

Altar menjaga dirinya bukan berlandaskan menjaga istri, tetapi hanya menjaga dengan baik titipan yang diberikan. Itulah pemikiran Dira terhadap altar selama ini.

Dira menuangkan air ke dalam gelas dan meminumnya, entah ia tidak sadar atau memang lalai, ia sampai tidak menyadari bahwa ia baru saja menuangkan air panas ke gelasnya.dan dengan entengnya Dira meneguk air terebut dan..

PRINGGG

"Aaaa panas panas panas" Dira mengibas-ngibaskan lidahnya dengan tangan, ia menyalakan kran di tempat cuci piring dan membasahi lidahnya dengan air.

"Dira kamu kenapa? " Altar yang mendengar keributan tersebut lansung menghampiri Dira.

"Heeeem mas,panas massssss, perihhhhh haaaaaa"rengek Dira.

Tangan Dira sedikit bergetar, tangannya juga ikut tertumpah air panas,dan satu lagi, kaki. Lengkap sudah.

Dira membasuh semua anggota tubuhnya yang terkena air panas.

Sekedar TitipanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang