3. Semut rangrang

880 95 10
                                    

•••

"Masih sakit?"

"Sakit lah, mana bukan satu yang gigit." Rengek Kaitlyn

"Hahahaha, bengek banget. Capek gue mau ketawa lagi." Kata Dinda sambil membantu Kaitlyn mengompres bentol-bentol merah akibat gigitan semut rangrang di kaki dan tangannya.

"Nyeselin banget lo! Gue gampar tau rasa." Kaitlyn sudah menahan jengkelnya sejak tadi.

Ini semua karena semua merah yang besar itu, rasanya sangat gatal dan perih.

"Ini gatel banget Din!" Gadis itu kembali menggaruk tangan dan kakinya secara brutal

"Jangan di garuk bego! Nanti malah membekas."

"Terus gimana? Ini gatel banget tau." Kaitlyn berusaha mati-matian untuk tidak menggaruk area yang digigit oleh semut

Ini semua karena dirinya duduk di bawah pohon tadi, ternyata sarangnya jatuh tepat di kakinya dan langsung di lempar oleh tangannya alhasil tangan dan kakinya di gigit oleh semut itu.

"Ih tangan lo kenapa bentol-bentol?" Tanya salah satu teman yang duduk di belakang Kaitlyn dan Dinda.

"Kena gigit semut rangrang dia." Jawab Dinda.

"Kok bisa? Kena di mana?"

"Itu di lapangan yang banyak pohon." Dinda menjawab lagi pertanyaannya itu

"Sakit nggak? Apa gatel?"

Dinda kembali tertawa lagi. "Hahahaha, ya iya lah gatel."

"Banyak nanya lo, dah tau lagi garuk garuk ya gatel lah." Kaitlyn langsung keluar dari dalam kelas

Dinda yang melihat reaksi Kaitlyn hanya tertawa sedangkan teman yang duduk di belakang mereka juga ikut tertawa.

Sebelum keluar dari kelas Kaitlyn sudah mengganti sepatunya menjadi sendal. Jadi dia hanya memakai sendal dan menggaruk-garuk kulit tangannya berjalan menuju UKS

Di sana Kaitlyn melihat Greyson menggendong seseorang perempuan yang tak sadarkan diri, ia ikut panik karena semua orang berlari ke dalam UKS.

Gadis itu memilih untuk keluar lagi karena di dalam UKS sangat penuh. Ia juga tidak tahu kenapa perempuan itu di gendong oleh Greyson, sebenarnya ia tidak mau tau sih.

Karena lumayan menunggu lama akhirnya ada petugas UKS yang menyuruh orang-orang tidak berkepentingan keluar dari dalam sana.

Ia menghela napas lega dan masuk ke dalam sana, ia mendekat ke arah perawat yang masih kelihatan sibuk karena perempuan yang di gendong oleh Greyson tadi.

Kaitlyn memilih untuk duduk di kasur yang masih kosong di sana, ia memilih diam karena kondisinya tidak begitu buruk.

Akhirnya ada seseorang yang sadar keberadaan Kaitlyn. "Eh tangan lo kenapa?"

Tuh kan, memang benar. Dia itu bukan siapa-siapa yang pantang di kenal maupun di ketahui keberadaan nya karena cuma pemeran sampingan.

"Di kroyok semut." Jawabnya dengan cengengesan

Perawat tadi mendekat ke arah Kaitlyn, ia melihat tangan dan kaki gadis itu. "Ini sudah kamu kompres?"

"Iya sudah Ms, tapi masih gatel jadinya saya ke sini mau minta obat atau apa gitu ada tidak?"

"Tunggu sebentar ya." Perawat itu menuju lemari kaca yang berisi obat obatan.

Dia mengambil satu kotak kecil yang berbentuk persegi panjang.

"Ini bisa di olesi di area yang di gigit sama semut ya, kamu bisa kasih sekarang."

"Terima kasih ms." Kata Kaitlyn ramah, ia membaca kotak kecil itu lalu membukanya.

GREYSON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang