•••
"Katanya lo musuhan sama Nia, Dinda, dan Aira gara-gara lo nge rebut cowok yang di sukai sama temen deket lo sendiri, Nia."
Kaitlyn hanya diam mendengarkan hal itu, ia benar-benar tidak bisa mengatakan apapun.
"Dewi juga bilang kalau lo nggak main sama Dinda lagi karena lo suka sama kak Rey? Dinda yang nggak mau pacarnya di rebut, akhirnya malah nggak mau temenan sama lo."
"Apa lagi... Katanya lo.. waktu SMP juga pernah suka sama cowok temen deket lo sendiri."
"Gue dengar itu alasan kalian selama ini nggak dekat lagi, apa itu benar?"
•|||||•
Dewi dan Kaitlyn sudah saling berhadapan. Kaitlyn menatap gadis itu kecewa. Apa benar yang mengatakan semua itu adalah Dewi?
"Gue dengar dari mereka kalau lo nyebar rumor yang nggak bener ya?"
Dewi mengerutkan keningnya. "Rumor? Rumor apa?"
"Lo cerita hal yang nggak bener itu kemana- mana, sampai semua anak-anak sekelas tau. Kenapa?"
"Maksud lo apa sih? Gue nggak ngerti."
Dewi menghembuskan napasnya, ia menyisir rambutnya ke belakang, kemudian merubah raut wajahnya seperti memandang remeh Kaitlyn.
"Oh maksudnya soal lo sering merebut cowok temen deket lo semua? Atau.. lo yang pernah nge rebut cowok temen deket lo waktu SMP?"
Kaitlyn terperanjat. "Apa?!"
"Gue nggak pernah cerita kayak gitu sama lo, kok lo malah nyebar hal yang nggak jelas faktanya sih?"
"Nggak jelas faktanya?" Tanya Dewi yang mengulangi kalimat Kaitlyn
"Itu temen SMP lo sendiri yang cerita dan gue cuma mengatakan opini gue. Kalau itu sih, salah mereka bisa percaya dengan mudahnya."
Kaitlyn diam mendengarkan apa yang di ucapkan oleh Dewi. Siapa teman SMP-nya?
"Gue agak kecewa sama lo yang tiba-tiba nuduh gue kalau gue yang nyebarin rumor. Padahal semenjak lo bertengkar sama mereka, gue dengan baik nerima lo."
Dewi mengatakan itu dengan wajah yang di buat menjadi sangat kecewa.
"Gue juga nggak pernah jelek-jelekin lo di depan banyak orang, tapi... harus banget ya kita ngomongin ini sampai di tonton semua temen sekelas? Ini sama aja buat malu diri lo sendiri, Lyn."
Dewi melipat tangannya di dada, lalu membuat wajahnya terlihat sedih.
"Lagi pula, yang gue bilang ini nggak jauh beda sama faktanya. Lo di jauhi sama Nia dan Aira karena lo nge rebut Adam kan? Jelas-jelas Adam itu sukanya sama Nia."
"Lalu, lo juga dijauhi sama Dinda karena lo mau ngambil kak Rey. Sumpah lo serakah banget jadi orang."
Dewi membuat gerakan seperti mengingat sesuatu. "Ah! Gue lupa, ini kan udah jadi ciri khas lo. Lo juga dulu pernah rebut cowok temen deket lo kan waktu SMP?"
Kaitlyn diam, ia tidak mengerti hal bohong yang di ucapkan oleh Dewi dan siapa teman SMP nya yang mengatakan kalau dirinya menyukai pacar teman dekatnya saat SMP.
"Jadi ini bener?"
"Kok dia cuma diem aja sih, nggak mau jelasin yang bener yang mana."
"Kalau benar sih, Kaitlyn memang nggak tau malu."
Bisikan-bisikan itu terdengar jelas di telinga Kaitlyn. Sedangkan gadis itu hanya bisa mengeluarkan ekspresi terkejut dan bingung.
Dewi tersenyum lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREYSON (END)
Teen FictionKaitlyn hanya seorang siswi biasa, bahkan keberadaannya tidak mungkin di ketahui oleh murid poluper di sekolahnya. Walaupun dirinya tidak cantik tapi ia memiliki senyuman yang manis. Dia juga bukan siswi berprestasi sehingga di kenal oleh semua muri...