•••
"Satu lagi! Mau gue deket sama Greyson berkat kakak gue juga itu urusan gue! Setidaknya gue berusaha, dia juga nggak masalah kalau gue suka sama dia!"
Greyson sedikit membelalakkan matanya mendengar pengakuan dari Kaitlyn tanpa Kaitlyn sadari nanti akan membuat perubahan pada hidupnya.
"Jadi Kaitlyn suka sama Greyson?"
"Itu beneran?"
"Tapi siapa sih yang nggak suka cowok ganteng kayak Greyson, iya kan?"
"Greyson yang di belakang kita ini kan?"
Greyson yang melihat murid di kelas menatap terus ke arahnya merasa risih.
"Apa lihat-lihat?"
Dinda membelalakkan matanya, ia menatap Greyson dan Kaitlyn satu per satu. Mereka saling bertatapan!
"Eh?"
Kaitlyn langsung melepas tangan Dewi, ia sangat tidak menyangka kalau semua orang melihat kejadian ini. Bukankah tadi tidak banyak yang melihat ini?
"Bangs*t! Kok dia kuat banget sih!" Batin Dewi berteriak
Gadis itu juga merasa malu saat melihat orang-orang berbisik-bisik lagi. Dewi melihat ada botol Tupperware yang ada di meja sebelahnya.
Ia langsung mengambil itu dan mengarahkannya pada Kaitlyn yang tidak sadar bahwa Dewi akan memukul kepalanya menggunakan botol yang masih berisi air di dalamnya
BUK!
TING———
"KAITLYN!"
Kaitlyn memegang kepalanya yang berputar, walaupun begitu ini sangat membuat dirinya pusing. Kaitlyn juga saat itu sangat lengah, ia hanya khawatir Greyson akan menganggap dirinya tidak waras. Itu semua karena cowok ini mendengar semua yang di katakan oleh Kaitlyn.
Kaitlyn menatap dewi yang berdiri di depannya yang tersenyum melihat Kaitlyn. Tapi karena Kaitlyn masih kesal dengan gadis itu, ia langsung menyleding kaki Dewi setelah memberikan kekuatan penuh pada kakinya
Iya, gadis di depannya terjatuh dan Kaitlyn langsung berdiri. "Emang cuma lo yang bisa?"
Prok prok prok prok
"WOWW! Sumpah lo keren banget! Besok ajarin gue ya!"
Prok prok prok prok
Kaitlyn melihat orang yang memberikan tepuk tangan padanya, di saat ini? Dia sangat aneh.
•|||||•
"Kalian kira ini tempat apa?"
"Ini juga masih jam sekolah, tapi kalian berani untuk bertengkar di sini? Astaga!"
Guru itu melihat muridnya satu per satu, dan membuka buku biru untuk mencatat kesalahan yang di lakukan oleh murid di depannya.
"Ada yang merusak bangku kelas, pukul kepala temannya pake botol, sleding kakinya temennya. Aduh! Nggak ngerti lagi saya. Untung saja tidak ada guru BK yang akan melanjutkan masalah ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
GREYSON (END)
Teen FictionKaitlyn hanya seorang siswi biasa, bahkan keberadaannya tidak mungkin di ketahui oleh murid poluper di sekolahnya. Walaupun dirinya tidak cantik tapi ia memiliki senyuman yang manis. Dia juga bukan siswi berprestasi sehingga di kenal oleh semua muri...