16. Masalah (1)

409 54 1
                                    

•••

"Hahaha, lo apaan sih." Ia tertawa mendengar ucapan yang di katakan oleh Greyson.

Gadis itu langsung masuk ke dalam rumah yang di sana sudah ada mamanya menunggu.

"Ini udah sore tapi baru pulang, dari mana aja?"

Bahkan saat ini ada teman-teman kakaknya tapi mamanya tetap bertanya seperti itu.

"Tadi masih ada urusan sebentar, aku mau ke kamar dulu." Ucap Kaitlyn pelan dengan mendahului mamanya

"Urusan apa? Kok nggak izin?"

Kaitlyn langsung berhenti, bahkan kepala sudah sangat pusing saat ini. Mamanya tidak berhenti mencurigainya.

Gadis itu menghembuskan napas dalam, kemudian menjawab

"Mama kenapa sih? Aku udah bilang kalau ada urusan sebentar." Jawab Kaitlyn sambil menahan emosinya

"Iya, kan bisa pamit dulu."

Gadis itu lagi-lagi menghembuskan napas. Ia memijit pelipisnya pelan. "Iya aku tau, tapi sekarang aku lagi nggak bisa jelasin sekarang."

Sifa menahan tangan anaknya yang ingin pergi dari sana. "Kenapa nggak bisa di jelasin sekarang? Pasti ada yang kamu sembunyikan, coba kasih tau mama!"

"MAMA APAAN SIH?!" Teriak Kaitlyn.

Ia sungguh tidak tahan lagi. Ia hanya ingin mengeluarkan semua emosi yang ia rasakan sekarang

"Aku sudah bilang nanti di jelasin, jadi nggak usah nuntut aku untuk jelasin sekarang. Aku lagi capek! Mau istirahat."

"MAMA SELALU AJA CURIGA SAMA AKU. KENAPA SIH NGGAK PERNAH PERCAYA SEDIKIT AJA."

"Di sini juga banyak orang, aku kan malu."

Air mata gadis itu keluar tanpa kendali, padahal ia sudah yakin kalau sebelum pulang tadi sudah ia keluarkan semuanya.

Tapi ternyata masih ada air mata yang tersisa untuk di keluarkan. Kaitlyn tersadar bahwa semua mata menatap ke arah dirinya.

Ia langsung berlari ke dalam kamar dan langsung menguncinya.

"Anak ini.. kenapa sih?" Tanya Sifa bingung

"Kaitlyn! Buka dulu pintunya!"

Duk! Duk! Duk!

"Kaitlyn!"

Krisna yang mendengar Sifa berteriak langsung keluar dari kamar dan menghentikan mamanya untuk tidak memukul-mukul pintu kamar kakaknya.

Kaitlyn menutup dirinya menggunakan selimut dan bantal agar suara tangisannya tidak terdengar ke luar.

Tadi ia merasa sangat emosional, ia bahkan memarahi mamanya yang tidak memiliki salah apapun pada dirinya.

Kaitlyn sudah sangat benci pada dirinya yang tidak bisa menahan air mata seperti ini.

Ini bukan karena masalah tadi yang terjadi di sekolah. Tapi ini karena ia sangat membenci dirinya sendiri

Dan dia ... Sangat sedih untuk saat ini.

•|||||•

Kaitlyn terbangun di malam hari, ia merasa matanya terasa sangat bengkak dan kepalanya juga pusing.

Ia menuju kamar mandi dan langsung mengganti seragam sekolah yang masih dirinya pakai.

Tanpa sengaja Kaitlyn melewati kaca dan terkejut melihat matanya yang bengkak seperti itu.

GREYSON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang