37. Malam puncak

248 31 1
                                    

•|||||•

"Lo yakin mau ikut? Baru sembuh loh dek."

"Iya, gue udah janji sama mereka." Jawab Kaitlyn sambil membereskan barang yang akan dirinya bawa saat malam puncak.

Ini adalah hari yang dirinya tunggu-tunggu, tidak mungkin dia tidak ikut. Walaupun tadi sudah di larang mamanya lewat telepon, tapi karena Kenzo menyakinkan bahwa adiknya akan baik-baik saja. Jadi Sifa, mama mereka mengizinkannya begitu saja.

"Lo berangkat jam berapa?"

Kaitlyn melihat jam yang ada di tembok kamarnya. "Nanti gue di jemput jam 12 siang."

"Pulang kapan?"

"Besok, jam 15.00."

Kenzo membantu menaruh barang-barang di tas milik adiknya. "Gue jemput ya?"

"Oke, nanti lo info gue aja."

"Gue mau mandi, sana lo keluar." Usir Kaitlyn sambil mendorong tubuh kakaknya dengan berjalan keluar pintu.

•|||||•

Kaitlyn sudah siap dengan semua barangnya, ia sibuk bermain handphone di tangannya menunggu temannya yang lain untuk menjemput.

Mendengar suara mobil di luar rumahnya membuat cewek itu keluar dari dalam rumah dan melihat Dinda, Aira, dan Nia di dalam mobil melambaikan tangan pada Kaitlyn dengan semangat

Kaitlyn terburu-buru masuk ke dalam kamar dan mengambil barangnya untuk mengeluarkannya. Kenzo ikut membantu Kaitlyn membawa barang adiknya, dan memasukannya ke dalam mobil yang di bawa oleh pacar Aira.

Mereka sudah berencana karena sangat penasaran dengan pacar Aira seperti apa. Mereka hanya bisa melihat Heri dari foto dan sekarang bisa melihatnya secara langsung.

Dia pria yang tampan cocok dengan Aira yang cantik, pikir Kaitlyn saat pertama kali melihatnya. Kaitlyn sangat malu saat matanya bertemu dengan Heri yang melihatnya dari kaca tengah, ia benar-benar malu.

Belum ada lima menit dirinya sudah sampai di sekolah. Inilah nasib jika memiliki rumah yang sangat dekat dengan sekolah, ia menghembuskan napas malas keluar dari mobil. Tapi dia sangat antusias untuk menyambut malam puncak hari ini.

K

aitlyn, Dinda, Aira, dan Nia menuju kelasnya yang sangat ramai akan teman-temannya yang membawa barang-barang mereka. Agatha menuju kursinya yang sebelahnya ada Zyco duduk santai di sana.

"Barang lo mana aja?" Tanya Kaitlyn antusias

"Ini." Jawab Zyco sambil menunjuk tas ransel di atas meja

Kaitlyn tersenyum kaku melihat itu. "Itu aja?"

"Terus apa lagi?"

"Makanan atau yang lain lo nggak bawa?"

"Kan ada lo, jadi minta aja." Jawab cowok itu santai dan menunjuk tas Kaitlyn yang penuh dengan makanan

"Emang gue bakalan ngasi lo? Wle!" Zyco tertawa melihat itu. Dia suka mengerjai Kaitlyn yang gampang kesal itu

Pembagian tempat juga sudah di atur. Perempuan dapat di kelas dan laki-laki di aula indoor. Awal pengumuman laki-laki akan membuat tenda di lapangan, tapi karena situasi tidak mendukung membuat mereka di pindahkan ke aula indoor.

Kaitlyn ikut menyusun meja dan kursi, menyapu kelas dan mengambil karpet berbulu yang dirinya bawa. Hahaha persiapan yang sangat lengkap bukan?

Dia juga mengeluarkan kasur lipat serta bantal kecil dari dalam sana, tidak lupa dengan selimut. Temannya yang melihat itu hanya diam, tidak menyangka akan tingkah Kaitlyn yang sangat antusias itu.

"Kita cuma 1 malam aja loh Lyn." Ujar Dinda bingung melihat kelakuan

"Iya gue tau. Biar nggak dingin aja."

Mereka tertawa sumbang. "Yaudah terserah lo deh."

•|||||•

Dinda menoleh ke kanan dan kiri. Mencari Rey sedari tadi, ia tidak sempat menyapa pacarnya itu karena tidak hari ini Rey sangat sibuk karena dirinya seorang OSIS.

Dinda memanggil Rey yang muncul di depannya dengan pelan. Rey yang mendengar suara memanggil namnya mencari arah suara. Dia tersenyum, ternyata ada Dinda yang menunggunya sembari memajukan bibirnya sebal.

Rey langsung memeluk pacarnya itu, dia sangat rindu dengan Dinda. "Kakak sudah makan? Sudah minum? Emang nggak capek apa dari kemarin sibuk mulu."

"Kamu khawatir?"

Dinda menganggukkan kepala cepat. "Iyalah, kakak kan pacar aku." Jawab gadis itu sembari tersenyum malu.

"Ini aku bawain pengganjal perut buat kakak, hehehe. Maaf ya aku nggak bisa lama-lama. Jadi aku pergi dulu kak." Ucap Dinda yang menjauh dengan memundurkan langkah, ia tidak mau memunggungi Rey yang tersenyum sangat manis padanya.

"I love you."

Dinda terdiam mendengar itu. Lalu tersenyum sangat lebar pada Rey yang setia menunggu Dinda perlahan menjauh dari pandangannya. Ia melambaikan tangan saat Dinda berbelok.

Kaitlyn sibuk memakan snack yang dirinya bawa. Ia sudah bisa menebak apa yang terjadi, karena biasanya saat sore hari dirinya akan kelaparan. Dia memakan itu perlahan sambil menonton anak kelas lain yang sedang bermain sepak bola.

Matanya tidak sengaja bertemu dengan Dinda yang senyum-senyum seperti orang gila. "Woi! Ngapa lu senyum-senyum gitu?"

Dinda mendekat padanya. Ia menenggelamkan wajahnya pada lengan Kaitlyn dan berteriak pelan. "Gila nih anak."

"Lyn tebak Lyn."

Kaitlyn yang bingung hanya bisa mengerutkan dahi. "Tebak apaan sih, tinggal bilang aja."

"Kak Rey Lyn, kak Rey.." ucap Dinda gemas

"Kenapa kak Rey?"

"Dia..." Dinda menggoyangkan lengan Kaitlyn kembali. "Arghhh, gue baper."

Kaitlyn benar-benar di buat cengo dengan Dinda. Sudah tau temannya ini tidak pernah pacaran, tapi selalu saja pamer secara tidak langsung kalau dia baru saja bertemu dengan kak Rey secara sembunyi-sembunyi.

"Nggak seru ngobrol sama lo."

Kaitlyn memasukkan Snack itu ke dalam mulutnya. "Terus gue harus gimana?"

"Udah diam aja."

Kaitlyn memberikan Snack itu pada Dinda yang duduk di sampingnya. Dia mengambil botol minum dan meminumnya. Di cuaca yang panas ini memang sangat segar kalau sedang minum air dingin seperti ini.

"Ini barbeque an jam berapa sih? Gue laper." Ucap Dinda yang mengambil Snack  Kaitlyn.

"Pasti jam 7 malam nanti, soalnya jam 9 kita sudah mulai acaranya." Jawab Kaitlyn menjelaskan

"Kok lo tau?"

Kaitlyn menunjukkan senyuman khasnya. "Gue nanya sama Jefri."

Dinda tidak menoleh pada Kaitlyn. Tapi pada bola yang di tendang ke kanan dan kiri karena di sebutkan oleh semua orang aga masuk ke dalam gawang.

"Lo lagi dekat sama dia ya?"

Kaitlyn berpikir sejenak. "Biasa aja sih, kan lumayan dapat informasi yang bermanfaat." Jawab Kaitlyn dengan tersenyum.

"Bagus, lanjutin lagi."

•|||||•

Hai Liy'ders!
Apa kabar?

Gimana chapter ini? Maaf banget aku cuma bisa up sedikit loh ya, hehehe
Sebelumnya terima kasih sudah mau membaca cerita aku ya^^

(◍•ᴗ•◍)✧*。

GREYSON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang