•|||||•
"Lo nggak pernah tau gimana pikiran gue tentang lo."
Greyson menghela napas berat. "Gimana agar gue selalu menahan diri untuk tidak melakukan 'hal itu' pada seseorang yang gue cintai."
"Maksudnya Grey?"
Laki-laki ini benar-benar menyesal mengatakannya, percuma karena Kaitlyn tidak mengerti. "Tidak, gue cuma bercanda."
Dengan gerakan tiba-tiba Kaitlyn mengalungkan tangannya pada leher Greyson, "Maksud kamu kayak gini?" Ia menekan tengkuk milik Greyson agar mendekat pada wajahnya.
"Jangan anggap aku seperti bocah Grey.."
Gadis itu mengecup pelan bibir Greyson dan menjadi sebuah ciuman, ini bukan mimpi lagi tapi nyata. Mimpi mencium Greyson menjadi nyata saat ini, entah sekarang perasaanya terasa tercampur. Jantungnya juga berdebar sangat kencang, tidak! Bukan itu masalahnya. Sekarang mereka berada di tempat umum, bagaimana jika ada yang melihat.
Kaitlyn merasa perutnya bergejolak, merasa sangat malu setelah mencium laki-laki di atasnya ini. "Duh, kenapa lo diam aja?"
Greyson tertawa sangat lebar, membuat Kavita terpesona melihatnya. Dia mencium pipi Kaitlyn, membalas ciuman yang sudah gadis itu lakukan padanya. "Lo harus berfikir positif lagi Lyn."
"Ha?"
"Apa di pikiranmu aku cuma mau di cium kamu? Apa tidak ada hal lain?" Goda Greyson, dia mampu membuat Kaitlyn merasa malu untuk saat ini.
"Ja-jadi bu-bukan itu yang kamu mau?" Wajahnya sudah sangat memerah saat ini, bagaimana bisa Greyson tidak mengatakan hal itu sedari tadi.
Kaitlyn ingin berteriak sekarang juga, ia sungguh merasa sangat malu dengan kelakuan nakalnya ini. Bagaimana jika ibunya tahu?
Greyson menggeleng pelan, "Aku mau tapi saat kita dewasa. Untuk saat ini kita hanya perlu saling menguatkan satu sama lain, cinta itu bukan hanya tentang hubungan seksual, tapi masih banyak yang lain. Ingat itu sayang." Ujarnya sembari mencolek hidung gadis di depannya ini.
"Ayo pulang, sudah mau malam."
Kaitlyn menerima uluran tangan dari Greyson, meninggalkan pasar malam ini. Mungkin akan menjadi kenangan untuk mereka selanjutnya, pasar malam taman Browa ini tempat pertama kali mereka berciuman, perilaku yang seharusnya tidak boleh di contoh.
"Tapi kalau lo mau di cium, bilang aja ya. Itu bisa mengurangi rasa cemas dan stress, hahaha."
"Greyson!"
•|||||•
"Kaitlyn!"
"Kenapa ma?" Kaitlyn mencari dari arah mana ibunya itu memanggil namanya, ternyata dari kamar Kenzo.
Ia menaiki tangga menuju kamar Kenzo yang berada di lantai dua, ia tidak mau kalau di suruh mengemasi kamar kakaknya itu. "Ada apa ma?"
Sifa sedang makan cemilan di kamar Kenzo, lalu kenapa ibunya ini memanggil namanya? Karena tidak mendapat jawaban, gadis itu duduk di samping ibunya mengambil camilan itu dan menonton televisi yang menyala. Serial India kesukaan Sifa.
"Kamu katanya Kenzo pacaran sama Greyson ya?"
"Iya, kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GREYSON (END)
Teen FictionKaitlyn hanya seorang siswi biasa, bahkan keberadaannya tidak mungkin di ketahui oleh murid poluper di sekolahnya. Walaupun dirinya tidak cantik tapi ia memiliki senyuman yang manis. Dia juga bukan siswi berprestasi sehingga di kenal oleh semua muri...