45. Just need time

222 27 1
                                    

•|||||•

Kini dia semakin yakin kalau Kaitlyn juga memiliki perasaan yang sama dengannya, ini membuatnya senang mendengar ucapan Kaitlyn. Greyson memilih diam di sana mendengar ucapan Kaitlyn yang lain tentangnya.

Iya. Kaitlyn memang sudah sangat menggemaskan sejak kecil.

"Nggak mungkin dia suka sama gue!"

Kaitlyn mengusap wajahnya dengan kasar berkali-kali. Ia ingin dirinya segera sadar dengan kenyataan bahwa ia tidak pantas bila bersama dengan Greyson.

"Iya! Dia suka sama cewek yang cantik, nggak mungkin gue."

"Aurel bagaimana? Dia kan juga suka sama Greyson.. gue harus gimana ini??"

Kaitlyn lagi-lagi meringis, ia tidak tahu bagaimana caranya berpikir untuk saat ini. Sangat membingungkan. Kaitlyn menganggukkan kepalanya saat menemukan jawaban.

"Gue harus jauhin Greyson segera."

"Buat apa Lyn?"

Kaitlyn terkejut mendengar suara seseorang dari balik pohon. Ia tidak berani menoleh ke belakang karena dirinya mengenali suara ini.

"Lo.. sejak kapan di sana?"

Greyson tertawa renyah. "Lo nggak tau betapa susahnya gue untuk bisa di samping lo Lyn. Tapi lo dengan mudahnya mau jauhin gue. Buat apa?"

Gadis itu terenyuh. Ia juga tidak mau seperti ini, tapi dirinya tidak mungkin akan di samping cowok itu dengan mudah. Karena mereka memang tidak selevel.

"Ada yang lebih baik dari gue Grey. Dia ada di dekat lo."

"Itu lo Lyn!"

"Lo paling dekat sama gue saat ini, nggak ada orang lain."

Tenggorokannya tercekat, tidak tahu akan mengatakan apa lagi. Terlebih lagi Greyson yang baru saja menyatakan cinta padanya. Ini sangat membebaninya.

Kaitlyn berdiri dan berjalan ke balik pohon di mana Greyson berada. Cowok itu terlihat sedih, wajah yang tidak pernah Kaitlyn lihat sebelumnya. Kaitlyn dengan alis bertaut menatap Greyson dengan berani. Ia tidak akan takut lagi dengan tatapan Greyson selama ini.

"Gue udah sering bilang sama lo. Kita ini nggak selevel!"

"Level bagaimana yang lo maksud? Jelasin ke gue Lyn! Jangan buat bingung kayak gini.."

"Lo nggak bisa menghargai diri lo sendiri, lo selalu merasa nggak pantas di cintai. Itu semu salah Lyn! Lo cantik, lo punya senyum manis, lo punya keluarga yang sayang sama lo, teman yang selalu dukung lo!"

Greyson berdiri dari duduknya. Memegang kedua tangan Kaitlyn, wajah gadis itu terlihat sangat tegang dengan semua ucapan yang di katakan oleh Greyson tadi.

"GUE NGGAK PINTAR GREY! LO NGGAK PERNAH NGERTI! Gue juga.. nggak cantik seperti yang lo bilang! Semua yang lo bilang itu nggak benar!"

Satu air mata Kaitlyn berhasil terlepas tanpa kendali, ia tidak ingin berteriak seperti ini. Tapi dirinya hanya ingin mengeluarkan semua emosi saat ini, ucapan-ucapan tidak enak di dengar yang selalu di berikan pada Kaitlyn.

"Iya, gue tau.."

"Kalau lo tau, lo jangan nyatain perasaan sama gue! Ini cuma buat kepikiran doang." Gadis itu menatap Greyson dengan air mata yang berjatuhan.

"Ish! Sialan!" Umpat Kaitlyn di depan Greyson yang membuat cowok itu sedikit terkejut.

Kaitlyn membalikkan badan. Meninggalkan Greyson yang masih termenung di bawah pohon besar taman belakang. Ia mengusap air matanya dan ingin berlari secepat mungkin tapi cekalan di tangannya membuat dirinya tidak bisa berlari.

GREYSON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang