•••Kaitlyn masih terbaring di kasurnya, suhu tubuhnya yang tinggi membuat Kenzo khawatir pada adiknya itu. Ia ingin bertanya, tapi gengsi dirinya terlalu besar.
Kini ia hanya membantu mengompres pada dahi dan leher agar suhu adiknya menurun, sedangkan Krisna datang membawakan air hangat untuk di minum oleh Kaitlyn.
"Buat gue mana?" Bisik Kenzo pada Krisna
"Buat sendiri, lo nggak sakit." Jawabnya lalu naik ke atas kasur Kaitlyn dan duduk di samping Kaitlyn yang tertidur.
"Perhitungan kali lu."
"Bodo."
Krisna menatap kakaknya yang terlihat menyedihkan itu. "Dia juga belum makan."
"Nggak mau bangun gimana mau makan, kasih tau mama nggak ya?"
Krisna menghembuskan napas. "Jangan, nanti dia di marah. Sama mama juga bakal khawatir. Apa lagi Kaitlyn sakit bukan karena belajar keras, pasti mama marah."
Kenzo tersenyum kecut. Ia tidak menyangkal ucapan adiknya, Krisna benar. Kaitlyn pasti akan tambah di marah karena dirinya sakit bukan karena kebanyakan belajar, tapi hal lain.
Ibunya yang menuntut semua anaknya menjadi sempurna. Kenzo yang selalu mendapat rangking mau di nomer 1,2, atau 3. Dia juga di kenal satu sekolahan karena dirinya jarang belajar tapi mendapat nilai selalu besar, ini adalah kelebihannya karena dapat mengingat sesuatu hal dengan cepat, satu hal lagi. Wajah tampan Kenzo yang membuat dirinya banyak di sukai semua orang.
Begitu pula Krisna, dia adalah anak laki-laki yang baru kelas 5 dengan pemikiran dewasanya. Ia selalu menjadi nomer 1 di manapun, lomba mewakilkan sekolah, lomba cerdas cermat mewakili tempat lesnya, dan juga mengikuti OSN SD dan mendapatkan juara 3. Itu sangat hebat jika dibandingkan dengan Kaitlyn, Krisna juga sangat rajin belajar di manapun dia berada.
Sedangkan Kaitlyn, dia hanya gadis biasa yang tidak seperti kedua saudaranya. Kepintaran ayahnya tidak menurun padanya, tapi pada Kenzo dan Krisna. Kecantikan ibunya juga tidak menurun padanya, mereka keluarga. Tapi Kaitlyn merasa kalau dirinya sangat berbeda dengan keluarganya. Ia selalu kalah dengan adik dan kakaknya.
Ini menyakitkan, tapi ini adalah kebenarannya.
"Ugghh."
Mereka berdua otomatis menatap Kaitlyn yang bersuara. Krisna sigap mengambil handuk dari dahi kakaknya dan menatap khawatir Kaitlyn.
"Yang mana sakit?"
Kepala Kaitlyn sangat pusing, matanya juga buram, ia hanya bisa mendengar suara Krisna dan saat membuka mata wajah Krisna yang tepat di depannya itu juga buram
"Bisa dengar gue?"
"Minum obat dulu atau mau ke rumah sakit aja?"
"Lo mau makan apa?"
Krisna memberikan banyak pertanyaan pada Kaitlyn yang bahkan bersuara saja tidak bisa.
Ia ingin bangun cepat tapi di tahan oleh Kenzo, tangan kekar kakaknya langsung menahan punggung adiknya dan membantunya untuk duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREYSON (END)
Teen FictionKaitlyn hanya seorang siswi biasa, bahkan keberadaannya tidak mungkin di ketahui oleh murid poluper di sekolahnya. Walaupun dirinya tidak cantik tapi ia memiliki senyuman yang manis. Dia juga bukan siswi berprestasi sehingga di kenal oleh semua muri...