•••
"Lyn! Kaitlyn!"
Kaitlyn menoleh saat mendengar Dinda yang berteriak memanggil namanya.
"Apaan?"
"Katanya lo kemarin pergi sama Zyco nonton? Kok nggak ngajak gue sih!"
"Itu mendadak sih, gue takut lo nggak bisa. Apa lagi lo sering nge bucin sama kak Rey." Jawab Kaitlyn sambil menggaruk kepalanya
Dinda tersenyum malu-malu. "Iya juga sih, hehe."
"Gue juga ketemu sama Nia, tapi katanya dia di tinggal sama Aira pacaran. Jadinya Zyco gue suruh bareng sama dia aja."
"Terus lo gimana?" Tanya Dinda sambil berjalan mundur, karena ia berada di depan Kaitlyn memegang kedua tangan gadis itu.
"Untung aja ada kakak gue di sana, ya ikut dia."
Dinda menganggukkan kepala mengerti, ia kembali berjalan di samping Kaitlyn. "Gue kira lo pulang jalan, haha."
"Enggak lah, ya kali. Tapi gue pulangnya sama–"
Ucapan Kaitlyn terpotong karena pacar Dinda tiba-tiba menghampiri Dinda. Ia memberikan sesuatu di dalam paper bag yang dibawahnya.
Kaitlyn tersenyum menyapa Rey yang sekilas menatap dirinya, kemudian cowok itu pergi meninggalkan Dinda dan Kaitlyn.
"Lo ngomong apa tadi Lyn?"
"Eh? Engga deh, jugaan nggak penting."
"Oke."
Kaitlyn melirik sedikit Dinda yang berjalan di sampingnya sembari tersenyum melihat isi di dalam paper bag yang di berikan oleh Rey.
Kaitlyn juga tidak tau, apakah ia harus menceritakan kalau dirinya di antar pulang oleh Greyson. Tapi sepertinya itu hal yang tidak penting, jadi ia memilih tidak memberitahu Dinda.
•|||||•
"Teman-teman minta perhatiannya sebentar ya."
Kelas yang awalnya ribut itu seketika menjadi tenang, ketua kelas X MIPA 2 masuk ke dalam dengan wajah yang serius .
"Dia kenapa?" Bisik Zyco pada Kaitlyn yang duduk di sampingnya.
Kaitlyn menggeleng dan mengangkat bahu tidak tahu. "Ada apa sih emangnya?"
"Gue juga nggak tau, makannya kita dengerin dulu." Jawab Zyco sambil berbisik juga.
"Tadi gue dapet informasi dari OSIS, katanya tanggal 19 Juli ini adalah ulang tahun sekolah yang ke 35. Jadi setiap tahun pasti di rayain."
"Hah? Wahhh seru nihh!"
"Kapan?"
"Tanggal 19 Juli bego! Makannya dengerin dulu."
"Tenang dulu, dengerin! Gue belum selesai bicara." Ucap Jefri, yang tidak lain adalah ketua kelas. Dia juga yang telah membantu Kaitlyn untuk mendapat nomer Greyson.
"Pastinya akan di adakan lomba-lomba yang di mulai dari hari Senin, jatuh pada tanggal 15 sampai 18. Di tanggal 19, kita ucapara HUT SMA Bangsa Jaya, sekolah kita. Nah di tanggal 20 ini ada malam puncak."
Jefri membalik kertas yang ada di tangannya, ia terlihat sangat serius. "Jadi gue harap kalian mendengarkan ini dengan baik, karena gue nggak mau jawab pertanyaan yang sudah gue jelasin."
"Tanggal 15, kita ada lomba bersama gembira. Lombanya terdiri dari memecahkan balon untuk 2 orang, lari 3 kaki untuk dua orang, ini kalian pasti tau seperti apa. Kaki peserta a dan b di ikat jadi satu."
KAMU SEDANG MEMBACA
GREYSON (END)
Ficțiune adolescențiKaitlyn hanya seorang siswi biasa, bahkan keberadaannya tidak mungkin di ketahui oleh murid poluper di sekolahnya. Walaupun dirinya tidak cantik tapi ia memiliki senyuman yang manis. Dia juga bukan siswi berprestasi sehingga di kenal oleh semua muri...