39. Pernyataan cinta untuk Kaitlyn

261 32 14
                                    

•||||||•

Pembawa acara itu mengambil kardus dan mengambil acak surat di dalam sana. Ia langsung membuka surat itu.

"Udah dapat satu nih. Kita baca langsung aja ya."

"Gue suka sama lo kak Rey."

Pembawa acara itu terlihat bingung ingin mengatakan apa. "Emm... Waduh gimana nih, sepertinya lo kurang cepat ya. Rey sudah punya pacar loh. Hehe."

"Oke lanjut untuk mempersingkat waktu." Pembawa acara itu mengambil secara surat yang berada di dalam kardus.

"Sudah dapat, oke kita langsung baca aja."

"Halo Greyson. Gue senang banget kalau surat gue kepilih. Gue cuma mau bilang kalau gue suka sama lo dari lama, rasa suka gue bertambah semenjak tau kalau lo satu SMA lagi sama gue."

"Hahaha, gue rasa ini jodoh. Tapi gue benar-benar suka sama lo, setiap gue mau bilang langsung gue nggak berani. Karena lo terlalu wah buat gue. Tapi saat lo dengar surat yang gue tulis ini di baca, gue selalu dukung apapun pilihan lo.

"Gue nggak berharap buat jadi orang yang selalu ada di samping lo, tapi gue harap orang yang akan berada di samping lo nanti bisa bahagia. Karena dia adalah pilihan lo sendiri, segitu aja dari gue. Terima kasih sudah mewarnai hidup gue dengan adanya lo Grey. Sukses terus ya!"

Suasana terasa sangat canggung. Itu adalah pernyataan cinta yang berakhir sebelum di mulai, betapa beruntung dan sedihnya penulis surat itu.

Kaitlyn melihat ke arah pembawa acara yang masih diam, lalu menatap Dinda dan temannya yang lain menunduk. Seakan mereka semua tahu perasaan penulis tersebut.

"Emmm, kita lanjut aja ya kalau gitu." Pembawa acara mengambil acak surat yang berada di dalam sana dan membuka secara perlahan.

"Lo ada masukin surat nggak?"

Kaitlyn menoleh saat Zyco bertanya seperti itu. "Nggak."

"Kalau gue ada, itu buat orang yang gue suka." Jawab cowok itu dengan tersenyum lebar menatap Kaitlyn, ia menyandarkan kepalanya pada lutut saat memeluk kakinya.

Kaitlyn menunjukkan wajah menggoda. "Ciee, siapa tuh?"

"Kalau punya gue di baca lo juga tau."

"Kalau gitu gue berharap itu surat punya lo, penasaran banget siapa sih cewek beruntung itu."

Pembawa acara di depan mendekatkan mic pada bibirnya. "Wow, ini anti mainstream ya. Dia bilangnya langsung intinya loh. Penasaran nggak sih?"

"Penasaran kak!"

"Cepat baca apa isinya, penasaran nih."

"Oke, oke gue baca sekarang ya. Tapi.. sebentar." Pembawa acara itu menutup wajahnya karena membaca surat yang di tangannya.

"Maaf, gue yang baper."

"Kaitlyn, lo mau jadi pacar gue?"

Riuh. Itu yang menggambarkan suasana saat ini, apa lagi dengan Kaitlyn yang terkejut mendengar itu. Matanya membulat sempurna dengan bibir yang sedikit terbuka.

"Ini cara murahan yang gue coba, tapi gue mau tau respon lo sekarang gimana. Lo selalu ada di sekitar gue buat gue jadi terbiasa dengan sama lo."

"Tapi ada satu hal yang nggak gue suka. Lo dekat sama cowok lain selain gue. Gitu doang, tapi gue harap lo mau respon pernyataan gue. Sekali lagi, gue bakalan ungkapin secara langsung nggak lama lagi. Jadi siap-siap ya."

Kaitlyn terbengong tidak bisa berkata apapun. Siapa cowok gila yang suka sama dirinya? Apa matanya sudah sedikit rusak? Kaitlyn tertawa. Ia melirik Zyco yang tersenyum terus padanya.

Itu... Kaitlyn sedikit curiga pada cowok itu. Tidak mungkin dirinya kan? Kaitlyn tersenyum canggung saat Aira menggoda dirinya.

"Siapa Lyn yang dekat sama lo? Dia ada di sekitar lo tuh, nggak ada pikiran satu orang?"

Aira berpindah duduk di depan Kaitlyn. "Lo beneran nggak tau?" Cewek itu melirik Zyco yang senyum-senyum sendiri.

"Zyc? Itu.. lo?" Tanya Aira hati-hati.

Cowok itu tidak menjawab tapi hanya memberi jawaban dengan senyuman. Aira berteriak dan mengguncangkan bahu Kaitlyn.

"Jadi beneran lo!"

"Sejak kapan lo suka sama Kaitlyn?!"

"Kalau lo suka kita bisa bantuin lo dekat sama dia! Nggak usah buat surat-surat kayak gitu."

Kaitlyn ikut menatap Zyco seakan meminta jawaban yang serius pada cowok itu. "Itu bukan lo kan?"

"Kalau gue gimana?" Tantang Zyco.

Kaitlyn tidak nyaman di situasi saat ini, salah paham ini bisa berlanjut. Apa lagi dia tidak ingin menarik perhatian lebih lagi. Kalau seperti ini kan semua orang menatap pada dirinya.

"Nggak mungkin sih."

Zyco tertawa melihat reaksi Kaitlyn. "Jadi gini ya respon lo, oke. Siap-siap ya."

Kaitlyn diam menatap cowok itu yang tertawa terus sedari tadi dengan Dinda dan Aira yang menggoda dirinya terus. Kaitlyn merasa ada yang mengganjal di hatinya.

Ia juga merasa kalau ada mata yang menatap dirinya tajam. Merinding. Itu yang hadis itu rasakan saat matanya bertemu dengan Greyson yang sedikit jauh dari tempat dirinya duduk.

Gadis itu memeriksa lagi ternyata yang di tatap Greyson bukan dirinya, tapi Zyco yang di sampingnya. Mereka saling melempar tatapan nyalang. Greyson yang terlihat dari tatapannya marah, sedangkan Zyco menyeringai.

Ini sangat membingungkan.

•|||||•


Kaitlyn tidur di atas karpet bulu yang dirinya bawa tadi, temannya yang lain sudah tertidur. Hanya dirinya yang masih terjaga, ia tidak bisa tertidur memikirkan kejadian tadi. Senang mendengar kalau ada seseorang yang suka pada diri kita.

Tapi itu juga sedikit menyeramkan karena kita memang tidak tau siapa orang itu. Ia memaksakan matanya tertutup tapi tidak bisa, tidak mungkin Zyco orang itu. Siapa cowok yang sering di dekat dirinya.

Kaitlyn kembali memikirkan siapa cowok yang selalu ada di sekitarnya dari awal masuk sekolah.

"Adam?" Kaitlyn menggeleng, itu tidak mungkin karena dia sudah keluar dari sekolah.

"Jefri?" Tidak mungkin, cowok itu pasti lebih suka bersama game kegemarannya.


"Greyson?" Kaitlyn menaruh telapak tangannya untuk menutup kedua matanya. Mungkin saj cowok itu, tapi hati Kaitlyn menolak. Tidak mungkin.

Dia itu seorang yang populer dan sedang pdkt dengan Aurel. Jadi tidak mungkin kalau Greyson. Terlebih lagi Greyson hanya seorang teman baginya, Greyson sendiri yang meminta agar hubungan mereka lebih dekat.

Kaitlyn memilih untuk menjadi teman karena saat itu Greyson tidak menganggap dirinya seorang sama sekali, membuat dirinya sedikit sakit hati mendengarnya.

"Zyco? Memang dia? Nggak mungkin, dia nggak pernah nunjukin rasa tertarik sama gue." Kaitlyn mengangguk menyakinkan diri kalau bukan dia orang yang suka pada Kaitlyn.

Karena sudah bosan memikirkan hal tidak masuk akal, Kaitlyn memutuskan untuk menutup matanya dan tertidur. Suasana yang dingin tapi karpet bulu miliknya yang hangat ini bisa membuatnya sangat nyaman.

•|||||•

Hai Liy'ders!
Apa kabar?

Maaf banget baru bisa up sekarang, vote jangan lupa ya
Sebelumnya, terima kasih sudah mau membaca cerita aku ya^^

(灬º‿º灬)♡

GREYSON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang