15. Muncul masalah

425 54 1
                                    

•••

"Lo lihat itu? Cewek yang lo bilang bodoh?"

Adam mengeluarkan seringainya. "Lumayan."

Adam juga menyeka darah yang keluar dari hidung akibat pukulan Kaitlyn tadi.

"Berani juga dia, padahal tadi nggak bisa ngeliat mata gue. Sekarang sudah berani melotot."

"Cepet bilang apa mau lo? Jijik gue lama-lama sama lo!" Ucap Nia dengan datar

"Lo kenapa kayak gini? Gue kangen sama lo Dania." Adam memelas dan memegang pergelangan tangan Nia pelan

"Kangen? Kangen pukulan gue?"

Nia yang merasa jijik melihat cowok itu langsung melepas jaket yang ia pakai dan melemparkan itu ke tanah. Ia tidak sudi memakai jaket yang sudah di sentuh oleh cowok gila di depannya itu.

"Lo marah? Gue beneran nggak ada hubungan apa-apa sama cewek jelek itu."

BUGH!!

"Lo sebut Kaitlyn kayak gitu lagi, siap siap gue aduin ke nyokap lo."

"Hahaha, tanpa lo ngadu pasti nyokap gue udah tau. Gue juga nggak nyesel suka sama lo."

"Gue pergi dulu ya."

Setelah mengatakan itu Adam langsung pergi dari pandangan Nia, entah apa maksud dari cowok itu.

Dia hanya stalker sialan yang sering membuat gadis itu kesal. Nia menghembuskan napas panjang.

Semua karena dia! Lagi dan lagi! Pasti tujuan cowok itu cuma mau merusak pertemanannya. Setelah itu rusak ia pergi dan tidak pernah menampakkan batang hidungnya.

Nia menarik rambutnya menahan kesal. Ia menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Lo nggak apa kan Nia?" Tanya Aira khawatir

"Tenang Nia, tarik napas. Ayo duduk dulu." Ucap Aira khawatir, ia membawa gadis itu duduk di kursi terdekat.

Adam hanya ingin Nia tidak memiliki teman, ia hanya ingin Nia terus bersamanya dan bergantung padanya.

Tapi kali ini Nia tidak akan melakukan hal gila itu lagi. Ia terlalu waras untuk bersama orang gila seperti Adam.

"Ra, ayo kita ke kelas. Gue khawatir sama Kaitlyn." Ucap gadis itu datar, terlihat dari wajahnya pun terlihat pucat

"Ke kelas apa?! Lo nggak lihat lo kayak gimana sekarang? Lo udah kayak orang mau pingsan!"

"Tapi gue lebih khawatir sama Kaitlyn! GUE NGGAK MAU KEHILANGAN TEMAN LAGI RA!"

Air mata Nia keluar, ia terisak di pelukan Aira. Gadis yang tidak pernah berekspresi itu bisa sedih seperti ini.

"Gue juga mau punya banyak teman, hiks." Setelah mengatakan itu, kesadaran gadis itu menghilang.

"Nia? Nia?! Bangun Nia!" Teriak Aira khawatir, ia juga bisa menebak hal ini.

•|||||•

"Lo beneran nggak papa?"

"Nggak sih, cuma kesel aja sama tu cowok! Bisa-bisanya ngatain gue jelek, emang gue jelek apa?" Kaitlyn mengecilkan nada bicaranya pada kalimat terakhir

"Engga Lyn, lo itu cantik!"

"Hahaha, jelas dong. Gue itu memang cantik, bahkan cowok kayak Greyson aja bisa gue buat suka sama gue." Jawab Kaitlyn dengan percaya dirinya.

"Tapi gimana sama Nia? Dia nggak apa kan? Pasti dia lebih takut sama penguntit kayak Adam gitu.

"Gue dapet chat dari Aira katanya dia di UKS."

GREYSON (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang