Mimpi -04

3.3K 300 4
                                    

{Happy Reading}

Bisakan vote+follow dulu?

Luas pemandangan memanjakan mata indah seorang gadis dengan bola mata coklat, tersenyum cerah dibalik kain putih yang menutupi wajahnya, berputar dengan suara tawaan bahagia.

Bersenandung ria melihat betapa indahnya objek yang kini dilihatnya, Afsya berlari menuju sungai yang mengalir.

"MasyaAllah, tempat apa ini? Afsya tidak mau pulang ah, mau disini saja"

Afsya kembali berlari kesana kemari, matanya setiap saat menyipit karena senyuman terus mengembang dengan indah, senyumannya pudar ketika melihat dua orang yang tersenyum ke arahnya.

Ia mendekat dengan perlahan menuju dua orang yang tersenyum padanya, Afsya menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas wajah dua orang itu.

Afsya menatap dua orang itu intens, ia merasa tak asing dengan wajah keduanya, senyuman kembali tercetak dengan indah, matanya berkaca kaca ketika melihat jelas wajah dua orang itu.

"Umma, abba"

Afsya menubruk tubuh orangtuanya, ia memeluk dengan erat seolah tak ingin kembali kehilangan keduanya.

"Abba, umma, Afsya rindu.."

Gus Afnan dan Nasya melirik, ia tersenyum melihat putrinya menangis didekapannya "Assalamualaikum Afsya"

Afsya melepaskan pelukannya, ia menghapus air matanya pelan "Wa'alaikumussalam! Afsya rindu kalian"

Nasya mengelus lembut kepala Afsya "MasyaAllah,putri umma hebat sudah memakai cadar"

Afsya tersenyum, ia ingin melepas cadarnya tapi gus Afnan mencegahnya "Jangan dilepas"

"Kenapa? Kalian jijik ya lihat wajah Afsya? "lirihnya

Gus Afnan dan Nasya menggeleng "Kamu cantik, abba tebak pasti wajah kamu mirip abba kan ya? "Afsya mengangguk

"Iya, abba tau? Paman Arga sekarang menjadi ayah Afsya,tapi abba jangan iri, karena abba tetap nomor satu dihati Afsya"ucap Afsya seraya menunjukan jari satu dan menepuknya didada kanan

Gus Afnan terkekeh "Khumaira, sifatnya mirip kamu"Nasya mengangguk setuju

"Afsya mau sama kalian"

Gus Afnan dan Nasya terdiam "Kamu belum waktunya, nanti akan ada saatnya kamu akan bersama kami"

Afsya menunduk "Kenapa? Kalian gak mau ya sama Afsya? "

Nasya mendekat, ia memeluk putrinya "Umma mau banget sama Afsya, tapi belum waktunya Afsya dengan umma dan abba"

"Kapan? Afsya rindu kalian, Afsya mau tidur sama umma dan abba, Afsya mau makan masakan umma, Afsya mau kasih sayang abba dan umma, salah ya Afsya menginginkan semua itu? "

"Afsya, Afsya jangan pernah berpikir seperti itu, umma dan abba sangat menginginkan Afsya bersama kami, tapi belum waktunya"

"Umma dan abba akan pergi, Afsya jaga diri baik baik, ingat pesan umma, jangan pernah terlena akan nikmatnya dunia yang hanya sementara"

Nasya dan gus Afnan perlahan mundur meninggalkan Afsya "J-jangan"

Afsya menangis, ia menjulurkan tangannya "T-tolong, jangan pergi"

Nasya dan gus Afnan tersenyum, ia pergi meninggalkan Afsya yang terdiam dengan derai air mata.

"Jangan pergi! UMMA ABBA! "















AFSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang