Chapter 28

2.5K 254 23
                                    

{Happy Reading}

"Gus Alvi! "

Akhtar menatap Afsya, ia mencekram kuat tangan Afsya ia tidak akan membiarkan Afsya pergi jauh darinya,ia tidak akan membiarkan itu semua terjadi. Afsya hanya miliknya, Afsya hanya untuk dirinya, tidak boleh ada yang bisa memiliki Afsya selain dirinya.

Gus Alvi berjalan mendekat ke arah Afsya dan Akhtar,lelaki berperawakan tinggi itu memegang bahu Akhtar dan mendorong nya.
Akhtar menggeram marah, ia menarik tangan gus Alvi agar menjauh dari gadisnya.

Bugh!

"Siapa lo! Jangan deketin gadis gue! "

Akhtar memukul gus Alvi secara brutal, sedangkan gus Alvi diam,ia tidak ingun ikut tersulut emosi, ia akan tetap tenang ketika Akhtar terus memukulnya.

"Gus Alvi! Akhtar! "

Alya dan teman teman Afsya berlari mendekat ke arah Afsya, Tania mengambil cadar Afsya dan memakaikannya kembali, ia mengusap tangan Afsya "Lo gak papa? Bilang sama gue, Akhtar udah apain lo selain buka cadar lo? "

Afsya menggeleng ia beralih menatap Galang "Galang, tolong pisahkan gus Alvi dan Akhtar"

Galang menatap Akhtar yang masih memukul gus Alvi, ia mendengus kesal dan menarik tangan Akhtar agar berhenti memukul lelaki tampan yang tak ia kenali.

Akhtar menghempaskan tangan Galang kasar,ia menatap Afsya yang sudah berada di pelukan Tania, Akhtar menatap tajam Tania, mengisyaratkan agar gadis itu menjauh dari Afsya. Alya berlari kecil ke arah gus Alvi, ia memegang pipi gus Alvi yang putih kini membiru ungu.

"Mas Alvi.. "lirih Alya

Gus Alvi menggeleng "Mas gak papa dek, sekarang kamu bilang sama Afsya, kita harus pulang sekarang "

Alya mengangguk, ia mendekat ke arah Faysa yang masih berada dipelukan Tania "Mbak Afsya, ayo kita kembali ke pesantren, Alya gak mau ada disini"

Akhtar menatap Alya "Jangan bawa gadis gue! Lo sama Alvi pulang aja sana, Afsya akan tetap disini sama gue! "

Tania memberikan Afsya kepada Alya,ia mendekat ke arah Akhtar.

Plak!

Tania mencekram kerah baju Akhtar "Sialan lo! Lo apaian sahabat gue bajingan, lo apain sahabat gue Akhtar !"

Akhtar memegang pipinya yang terasa sakit, ia melepas paksa lengan Tania yang mencekram kerah bajunya "Gak usah ikut campur!"

Afsya mendekat ke arah Alya, gadis dengan cadar moca itu memeluk lengan Alya, Afsya menatap Akhtar yang kini menatapnya.

Akhtar mendekat ke arah Afsya dan Alya, lelaki itu hendak meraih tangan Afsya, tapi dengan cepat gus Alvi menepisnya.

"Jauhkan tangan kamu dari Afsya! "

Akhtar menatap tajam gus Alvi "Berhenti ikut campur urusan gue sama Afsya! Lo cuma orang asing, minggir! "

Gus Alvi berdiri di depan Alya dan Afsya, tubuh tinggi dan tegapnya melindungi kedua gadis itu "Mau lo apa hah?! "

"Jauhi Afsya"

Akhtar terkekeh sinis "Lo ngomong apa? Jauhi Afsya?"Akhtar menunjuk Afsya "Dia, dia milik gue! Dia gadis gue, dan hanya gue yang boleh dekat sama dia, lo mending jauhi gadis gue"

Gus Alvi menghela napas dalam "Jauhi calon istri saya! "

Semua pasang mata menatap gus Alvi terutama Akhtar, lelaki penyuka bandana hitam itu mengepalkan tangannya kuat kuat "Jangan asal ngomong lo! Afsya cuma punya gue! "

AFSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang