Chapter 43

2.5K 231 26
                                    

{Happy Reading}

Dua koper ditarik,penarik yang tak lain Afsya dan Alvi, saat ini mereka berjalan dibandara menuju pulau Dewata, Bali.
Afsya yang sedari diam kini terlihat aktif, ia mengabadikan momen ini lewat kamera yang dibelikan Alvi sebelum ke Bandara, mereka memutuskan pergi ke Bali dari Bandung.

Soal pakaian, Alvi meminta Afsya tidak terlalu banyak, karena disana ia akan membelikannya, mereka akan msnghabiskan 1 minggu 3 hari di Bali.

Dilanjut dengan kota Malang.

"Mas Alvi, tolong fotokan"pinta Afsya

Alvi mengangguk, ia mengambil kamera dari Afsya dan memotret istrinya yang berpose menghadap belakang dengan tema pesawat.

Terdengar suara intruksi bahwa pesawat menuju Bali akan segara diterbangkan, Afsya dan Alvi bergegas menuju pesawat itu.

Tak lama, kini Afsya dan Alvi duduk dikursi pesawat dengan Afsya yang duduk disebelah jendela, tangannya memeluk lengan Alvi.

"Baca do'a dulu sayang"

Afsya mengangguk, ia mengadahkan kedua tangannya dan mengaminkan setiap do'a yang diserukan Alvi.

"Aamiin ya robbal a'lamin"

Afsya mengusap tangan itu ke wajahnya, ia menaruh kemara di meja sampingnya dengan memutar video.

"Berapa lama perjalanan kita?"

"Lima jam, mungkin"

Afsya mengangguk "Terimakasih untuk semuanya"

"Apapun itu, asal kamu senang"

"Aku mau tidur "

"Tidur aja, nanti kalo udah sampai aku bangunin"

Afsya mengangguk, ia menyanderkan kepalanya di bahu Alvi dan mulai memejamkan matanya, sedangkan Alvi sibuk bermain handpone.

"Minumannya pak"

Alvi mendongak, ia mengambil satu gelas minuman dari pramugari itu "Terimakasih "

Alvi melirik Afsya yang pulas tertidur,diusapnya kening Afsya "Jangan menangis dimalam hari sayang, hati aku sakit melihat kamu terus menangis dimalam hari"

Alvi sangat tahu jika Afsya sering menangis dimalam hari, tidak tau apa yang ditangisi Afsya kecuali ketakutan akan dirinya kembali menikah.

Ia tidak tahu jalan pikiran Afsya, kenapa istrinya selalu beranggapan bahwa ia akan kembali menikah? Ia tegaskan kembali jika ia tidak akan kembali menikah.

...

Afsya dan Alvi berjalan menuju villa yang telah Alvi siapkan,Alvi sengaja memilih villa agar bisa lelausa, ia memilih villa yang tak jauh dari pantai.

"Hm,kenapa gak hotel aja? "

Alvi menoleh "Cari yang nyaman, dan lebih dekat dengan pantai "

Alvi meletakan kopernya diatas kasur, ia membuka resleting koper dan mengeluarkan semua pakaian yang ia bawa "Mas Alvi mau apa? "

"Mau ke pantai, mau ikut? "

"Sore sore gini? "

Alvi mengangguk "Iya sayang,mau rileks in diri dulu, kamu mau ikut gak? "

"Mas Alvi aja, aku mau berendam air hangat"

Alvi mengangguk "Mas Alvi gak mau ikut berendam? "

Alvi tersedak air liurnya sendiri "B-boleh? "

"Ya enggaklah! "

Setelah mengatakan itu, Afsya berlari ke kamar mandi menghindari Alvi yang bisa saja menerkamnya, sedangkan Alvi menghela napas berat "Dasar"

AFSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang