Chapter 13

2.9K 282 4
                                    

{Happy Reading}

Mengotak ngatik ponselnya sedari tadi, Afsya masih tidak paham bagaimana caranya menggunakan benda persegi panjang ini dengan baik dan benar, menghela napas pelan dan melempar handpone itu ke arah kasur.

Afsya mengambil buku untuk ia baca, kali ini ia akan membaca kisah cinta di zaman Rosulullah.

Terdengar suara kekehan diruangan kedap suara ini, Afsya tertawa membaca salah satu halaman yang menurutnya lucu.

Adzan isya berkumandang, Afsya segera menyimpan bukunya tak lupa ia beri pembatas agar bisa melanjutkan bacaannya.

Afsya berlalu ke arah kamar mandi untuk mengambil wudhu, setelahnya ia memakai mukena dan memulai sholat maghrib.

Keutamaan sholat di awal waktu adalah:

Utsman bin 'Affan RA berkata: “Barang siapa selalu mengerjakan sholat lima waktu tepat pada waktu utamanya, maka Allah akan memuliakannya dengan sembilan macam kemuliaan, yaitu dicintai Allah, badannya selalu sehat, keberadaannya selalu dijaga malaikat, rumahnya diberkahi, wajahnya menampakkan jati diri orang shalih

Rasulullah ﷺ bersabda, “(Sholatawal waktu itu diridhoi Allah, dan (sholat) tengah-tengah waktu itu dirahmati Allah SWT, dan (sholat) di akhir waktu itu diampuni Allah SWT."

Selesai sholat Maghrib, Afsya mengambil mushafnya dan mulai membacakan ayat ayat suci al-qur'an.

Setelah kegiatan religius selesai, Afsya memutuskan untuk keluar dari kamar untuk makan, seharian ini ia hanya memakan roti dan susu.

"Assalamualaikum "

Arga dan Afiqoh yang berada dimeja makan menoleh "Wa'alaikumussalam"

Afsya mengernyit heran melihat sikap Arga yang cuek padanya, apakah ia melakukan kesalahan? Jika benar beri tahu ia sekarang juga.

Hari yang melelahkan.

Afsya duduk di kursi dekat Afiqoh, ia mengambil nasi dan lauk, setelahnya ia memakan makanan nya.

Hanya keheningan yang terjadi, dentingan sendok dan garpu yang menjadi backsound dimeja makan kali ini. Afsya menatap Arga yang tidak menatapnya, biasanya Arga selalu menatapnya ketika ia makan.

Afsya melirik Afiqoh, wanita itu pun sama,tidak ada senyum yang biasanya sellau menciptakan senyuman indah.

Afsya dengan cepat menyelesaikan makanan nya, ia akan bicara dengan Arga setelah makan.

Uhuk! Uhuk! Uhuk!

Karena terburu buru dalam memakan Afsya tersedak, ia mencoba mengambil gelas di dekat Arga, matanya berair ketika Arga acuh padanya.

Afsya berdiri dan mengambil minum di dapur, di dapur ia menumpahkan air mata yang sedari tadi ia ingin luruhkan.

Kenapa rumit sekali tinggal dirumah ini?

Afsya menghapus air matanya, ia berbalik dan terkejut mendapati Arga yang berdiri dengan tangan bersedekap.

Arga mengulur tangannya untuk menghapus sisa air mata Afsya "Sudah ayah katakan, jangan pernah menangis hanya karena lelaki"

Afsya berhambur ke pelukan Arga, air matanya tidak bisa ia cegah untuk luruh, air matanya membasahi kaos yang di pakai Arga,Arga mengusap kepala Afsya.

"Hiks.. A-ayah marah sama Afsya ya? Dari tadi ayah hiks.. Diem aja, Afsya butuh hiks..air Ayah gak ambilin minum "

Afsya melepas pelukannya "Jahat hiks.. Dari pagi sampe sekarang Afsya selalu menangis hiks.. A-ayah jahat"

Arga mencekal tangan Afsya yang hendak pergi , ia memeluk putrinya "Maaf, maafin ayah, ayah cuma mau kamu jujur dan terbuka sama ayah"

AFSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang