{Happy Reading}
1 minggu kemudian.
Tidak terasa satu minggu telah tiba, tepat dimalam minggu Afsya,gus Alvi, dan Alya akan pergi ke Jakarta untuk menghadiri mid night sekolahnya dulu. Banyak perubahan dalam satu minggu ini, mulai dari gus Alvi yang sangat cuek dan dingin bersikap kepada Afsya, dan gus Ali yang selalu mencari cara agar bisa dekat dengan Afsya.
Saat ini, Afsya tengah bersiap diri, dirinya dan gus Alvi serta Alya akan berangkat sore hari, agar tidak terlalu malam sampai di Jakartanya, Afsya pun berniat untuk mengunjungi rumah Arga sekejap,ia merasa sangat rindu dengan ayahnya.
Afsya dengan gamis moca dan khimar serupa dan jangan lupakan cadar dengan warna yang sama, ganis ini ia dapatkan dari Aisya.
"MasyaAllah, ayu tenan"
Afsya menoleh ke arah Ajeng dan Nazwa yang berdiri dibelakangnya "Wiss, yang mau jalan berdua sama gus Al"ucap Nazwa dengan nada menggoda
Afsya mendengus pelan "Sama ning Alya juga, toh saya bukan jalan jalan, tapi menghadiri acara yang ada di Jakarta "
"Iya deh khumaira, bukan jalan jalan ya "
Afsya memukul pelan lengan Nazwa,gadis berkacamata ini selalu menggoda dirinya, terlebih jika sudah menggodanya dengan sebutan 'khumaira', masih teringat jelas dipikirannya tentang gus Alvi yang mengatakan itu.
Ajeng terkekeh "Wis, jangan digoda mulu Afsya nya Wa, nanti salting"ucapnya diikuti tawaan Nazwa dang Ajeng.
Afsya mendengus kasar "Nazwa! Ajeng! "
"Dalem khumaira"
Tawaan keduanya menggelegar di kamar ini, untung saja para keamanan belum mengawasi asrama mereka.
Tok, tok, tok!
Ketukan pintu membuat tawa Nazwa dan Ajeng berhenti, mereka menatap Afsya yang kini menatap keduanya "Sudah dijemput tuh, hati hati sya, jangan lupa bawa makanan pulangnya"
Afsya msngangguk, ia berjalan untuk membuka pintu, dan ternyata sudah ada Alya yang berdiri "Mbak Afsya ayo"
"Assalamualaikum "
Alya menggaruk lengannya yang tak gatal "Heheh, maaf mbak, wa'alaikumussalam, mbak Afsya ayo, kata mas Alvi jangan lama lama dandannya"
Afsya mengernyit bingung "Mbak gak dandan ya, gus Alvi nya saja yang su'udzon sama saya"
"Iya udah, ayo mbak,nanti keburu macet jalanannya"
Afsya mengangguk, terlebih dahulu ia berpamitan pada Nazwa dan Ajeng, lalu ia bersama Alya berjalan beriringan menuju ndalem, mereka berdua tak luput dari perhatian para santriwati yang berlalu lalang disore hari.
Sesampainya dindalem, dapat Afsya dan Alya lihat gus Alvi yang berdiri msnunggu mereka bersama kyai Yusuf dan Alma, dimana gus Ali?
Afsya mendekat dan menyalami tangan Alma dan kyai Yusuf ,tak lupa memberi salam.
"Lama, lebih baik kita pergi sekarang "
Afsya menatap gus Alvi,ia menundukan kepalanya, kalian tau? Pakaian yang gus Alvi pakai serasa warnanya seperti Afsya, jika Afsya gamis, maka gus Alvi koko berwarna moca dan sarung berwana hitam, tak lupa kopiah yang menutupi atas kepala nya.
Alya yang menatap Afsya dan gus Alvi secara bergantian "Ihhh, kok bajunya kaya couple an sih? Lucu deh"
Gus Alvi menatap gamis Afsya "Ck! Pasti kamu ngikutin saya kan? Sana ganti baju! "
Kyai Yusuf menatap gus Alvi tajam, sedangkan Alma menggelengkan kepalanya "Sudah, lebih baik kalian pergi sekarang, mas Alvi tolong jagain Afsya dengan baik, awasi dia, jangan sampe putri umi kenapa kenapa "
KAMU SEDANG MEMBACA
AFSYA
Azione"Ibu lo gak pernah kah ngajarin sopan santun? " "Apa kamu bilang? " "Lo! Ibu lo gak pernah kah ngajarin lo sopan santun?! " "Berhenti bertanya hal yang tidak seharusnya saya jawab,saya tanya kamu balik, apakah ibu kamu tidak pernah mengajari kamu ak...