Chapter 16

2.9K 290 16
                                    

{Happy Reading}

Jangan lupa tekan bintang di sebelah kiri.

Tandai typo jika ada.

Menatap balkon sore hari seraya menyeruput teh hangat ditemani beberapa camilan, bukan dirinya yang menyiapkan itu semua,ini pemberian dari Sufa atas perintah Afiqoh.

Menghela napas berat, pikirannya tertuju pada perdebatan pulang sekolah karena ulah Akhtar.

Flashback on

Afsya menunggu Ilyas dan anggota Rohis lainnya di depan gerbang, Ilyas berkata agar meminta dirinya menunggu di depan gerbang.

Suasana cukup sepi karena sebagian murid telah pulang "Ayo pulang"

Afsya menoleh, menghela napas pelan karena melihat Akhtar dengan motor besarnya, ia menggelengkan kepalanya.

Akhtar mendengus kesal, ia turun dari motor besarnya untuk mendekat ke Afsya "Bisa gak sih lo gak keras kepala? Gue pacar lo, lo harusnya nurut sama gue! "

Afsya menatap Akhtar tanpa ekspresi dibalik kain hitam yang menutupi wajahnya "Apa? Harus nurut? Kamu bukan siapa siapa bagi saya, dan lupakan bualan kamu"

"Kok gitu? Gue pacar lo ya! "

Afsya diam tak menjawab, dalam benaknya kenapa Akhtar bersikap seperti ini padanya? Oh ayolah dirinya lebih memilih tidak mengenal Akhtar.

"Assalamualaikum "

Afsya dan Akhtar menoleh "Wa'alaikumussalam"

Ilyas dan beberapa anggota Rohis datang "Kalian tunggu saya dan Afsya di depan masjid ya, sebentar lagi saya dan Afsya akan ke sana"

Teman temannya mengangguk saja "Kita tunggu ka Ilyas dan ka Afsya di depan masjid ya, kalo begitu kita duluan, assalamualaikum "

"Wa'alaikumussalam"

Akhtar menghalangi jalan Afsya "No! Kamu gak boleh pergi sama si cowo sok alim ini, kamu cuma boleh pergi sama aku! "

Afsya melotot tak percaya, perut nya terasa geli mendengar ucapan Akhtar yang menggunakan kosa kata 'aku-kamu'.

Afsya jalan dari samping, ia meminta Ilyas untuk meninggalkan Akhtar "Mau kabur hm? "

Afsya menggeram kesal,ia menghempas tangan Akhtar yang mencekal tangannya "Jangan sentu saya! "

Ilyas menatap Akhtar "Biarkan Afsya pergi, kalo kamu mau ikut boleh, kita akan ada kegiatan kajian di masjid"

Akhtar menggelengkan kepalanya "Gue sama Afsya mau pulang, dan untuk lo, lo boleh pergi dari sini sekarang, Afsya gak akan ikut kegiatan lo"

"Berhenti mengganggu hidup saya Akhtar Adeva! "sentak Afsya

Siapa dirinya?!

Enteng sekali mencegah kegiatannya?!

Akhtar menatap Afsya tajam "Kecilin suara kamu didepan pacar, gak baik"

"Kamu hanya orangasing yang merusak kahidupan saya! Kamu seperti benalu yang menancap dihidup saya! Apa mau kamu Akhtar Adeva?! "

Kenapa Akhtar bersikap seperti ini.

Ilyas terkejut melihat Afsya yang menangis "Afsya tolong jangan menangis "

Afsya menggelengkan kepalanya pelan, ia menghapus air matanya "Maaf Yas, sepertinya saya hari ini tidak ikut kegiatan, saya mau pulang"

"Tidak papa, kamu istirahat aja dulu, lain kali nanti aja kamu ikut kegiatannya"

AFSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang