Chapter 33

2.3K 267 27
                                    

{Happy Reading}

Ali menatap bingung Alya, sedari tadi pandangan gadis itu kosong, bahkan Yusuf dan Alma sudah berusaha mengajak putri mereka mengobrol, tapi tidak ada satupun yang ditanggapi Alya.

Ali sendiri ragu untuk bertanya, ia melirik Alma yang melihat sendu ke arah Alya, menghela napas pelan dan berdiri untuk mendekati adik nya.

"Alya? "

Tidak ada sahutan.

Alya sendiri baru saja bangun dari pinsannya, dadanya terasa sesak akibat dirinya manangis, untung saja tidak ada hal yang tidak diinginkan.

"Dek? "

Masih tak ada sahutan dari Alya.

Alma yang melihat itupun ikut berdiri dan mendekati putra dan putrinya "Alya, biacara nak, jangan bikin umi khawatir"

Alya menoleh,air matanya luruh begitu saja, Alma yang melihat itu memeluk putrinya,tangannya mengelus punggung Alya memberi sentuhan agar Alya dapat tenang.

"Hiks.. U-umi mas Alvi"

Yusuf ikut mendekat mendengar nama putra sulungnya disebut "Ada apa dengan mas Alvi? Dan ya, dimana Alvi nduk? "

Alya memperkuat pelukannya "Mas Alvi umi, hiks.. Mas Alvi"

Alma melepas pelukannya, ia mengusap pipi Alya yang terdapat sisa air mata "Kenapa dengan mas Alvi hm? Dan dimana mas mu itu? Kenapa kamu ditinggal sendiri?"

"Alya, jawab dimana mas Alvi? "

Alya menatap tajam Ali, ia menunjuk Ali dengan tangan kanannya "Ini semua gara gara mas Ali, andai mas Ali gak bersikap kekanak kanakan pasti semua itu gak terjadi, andai mas Ali tidak melakukan hal bodoh dan berakhir tangan Alya yang terluka, andai mas Ali tidak egois, pasti semua ini gak akan terjadi, PASTI! "bentak Alya diakhir ucapnya

Ali mengepalkan tangannya, apa maksud Alya berbicara seperti itu padanya?

"Maksud kamu apa Al? "

"Mas Alvi pergi gara gara mas Ali, sekarang mas Alvi gak ada, dia pergi karena gus Ali, dewasa sedikit bisa kan gus? Bisa gak dewasa sedikit dengan masalah percintaan, gara gara gus Ali yang egois ingin memiliki mbak Afsya, mas Alvi pergi! "

Ali mengernyit bingung "Mas Alvi pergi? "

"IYA! dan itu gara gara mas Ali! "

Alma mencoba menenangkan Alya yang terus menangis, ia menatap Yusuf meminta untuk membawa Ali keluar dari ruangan agar Alya tidak terus menangis.

Yusuf menarik tangan Ali untuk dibawa keluar "Abah, kenapa tarik Ali? Itu Alya nyalahin Ali karena mas Alvi pergi"

"Sttt, diem"

Ali bungkam, ia ikut duduk disebelah Yusuf yang diam dengan tangan saling bertautan. Sedangkan didalam, Alya jauh lebih baik setelah Ali pergi dari ruangan ini. Alma selalu menunggu putrinya untuk mau berbicara padanya, ia mengelus tangan kanan Alya.

"Mau cerita? "

Alya mengangguk,ia mengambil napas dalam dan menghembuskan nya pelan "Mas Alvi umi, mas Alvi pergi, mas Alvi bilang dia mau pergi jauh, ia akan kembali setelah semuanya membaik, mas Alvi pergi umi"lirihnya

AFSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang