Gadis kuat-05

3.1K 288 3
                                    

{Happy Reading}

Afsya menatap belanjaannya, semuanya adalah pilihan Afiqoh, ia tidak membeli apapun tapi, Afiqoh memaksanya membeli sesuatu, disana ia menggeleng tapi Afiqoh tetap membawanya ke toko toko yang berada di mall.

Menghela napas pelan, ia membuka satu persatu paper bag yang berisi beberapa pakaian dan kain penutup wajah serta jilbab instan. Afsya membuka semuanya ia menghela napas gusar dipijatnya pelipis karena pusing.

"Ibu dan ayah memanjakan aku disini, mereka hanya meminta aku untuk sekolah, apa aku harus sekolah? "

Afsya bergelut dengan pikirannya, ia akan memutuskan akan sekolah atau tidak. Sekolah demi ayah dan ibu atau tidak sekolah dan membantah keinginan mereka?

"Aku bingung, kenapa mereka sangat memanjakan aku? Padahal aku bukan putri kandungnya, aku hanya keponakan mereka"

Afsya mengedikan bahunya tak acuh "Mungkin mereka menyayangi aku karena keponakan? Beruntung umma memiliki kakak seperti ayah Arga"

Afsya mengemas kembali pakaian yang dibeli Afiqoh, ia akan memakainya kapan kapan.

Afsya duduk di depan meja rias, ia mengamati bola matanya "Cantik, bola mata aku sama seperti abba"

Afsya tersenyum, ia mengurai rambut panjangnya dan perlahan disisirnya Afsya lebih menyukai rambut panjang daripada rambut pendek, maka dari itu rambutnya terlihat cukup panjang,terawat lembut serta wangi.

Terlintas pikiran ingin mengepang rambutnya, Afsya mengambil ikat rambut kecilnya yang masih berada di koper,ia mulai mengikat silang rambut panjang nya.

Afsya menyudahi menata rambutnya, ia kembali memakai jilbab tanpa cadar, ia akan pergi menemui Arga untuk membicarakan masalah sekolahnya.

...

Tok, tok, tok.

Afsya mengetuk pintu kamar Arga,gadis itu terlihat gugup untuk memasuki kamar ayahnya.

Ceklek.

Pintu terbuka dan nampiklah Arga dengan pakaian santainya "MasyaAllah, bidadari dari mana ini? Cantik banget"

Afsya mendengus kesal "Ayah, ayah sibuk? Afsya mau bicara penting sama ayah"ucap Afsya dengan raut serius

Arga terkekeh melihat raut keseriusan Afsya "Mau bicara apa? Sini masuk"

Afsya menggeleng "Disini aja, tidak enak sama ibu"

"Ibu kamu tidak ada, tadi sore pamit mau pergi kerumah temannya yang baru melahirkan "

Afsya tetap menggeleng "Disini aja, Afsya mau bicara tentang sekolah, Afsya mau sekolah"

Arga tertegun "Kamu serius? Jangan dipaksa jika tidak ingin, ayah tidak akan memaksa kamu untuk sekolah lagi"

"Aku serius ayah, aku benar benar akan sekolah"

"Oke, besok kita daftar kamu sekolah"

"Ayah saja, Afsya akan menunggu dirumah, tidak papa kan? "

"Apapun untuk putri ayah"

Afsya tersenyum hangat "Jazakallahu khair, ayah"

Afsya kembali masuk ke kamarnya, ia mengunci pintu kamarnya dan mulai merebahkan tubuhnya di kasur.

Afsya menatap atap kamarnya, malam ini tidurnya tidak nyenyak.
Afsya msngubah posisi tidurnya je arah kanan, perlahan ia menutup matanya.

Dengkuran halus terdengar, Afsya akhirnya bisa tertidur.

...

"Afsya mau minum aja"

Saat ini dirinya berada di meja makan bersama Afiqoh, Arga sudah pergi sedari tadi, mungkin ada meeting jadi berangkat lebih awal, atau?mengurus sekolahnya.

AFSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang