Chapter 48

2.6K 256 15
                                    

Happy Reading


Alvi menyerahkan semua bukti bukti,mulai dari pisau dan rekaman CCTV diVilla nya. Ia tersenyum tipis dan memperhatikan raut wajah kepala polisi yang langsung turun menangani kasus ini.

Kepala polisi itu menyimpan bukti bukti dari Alvi,ia menjulurkan tangannya "Dengan ini,saudari Afsya bebas dari tuntutan"

Alvi menerima uluran tangan itu seraya tersenyum tipis "Terimakasih"

Alvi menyugar rambutnya setelah keluar dari ruangan pengap itu,ia mengibaskan kerah kemejanya dan segera pergi meninggalkan lingkungan kantor polisi.

"Umi,Afsya dimana?"

Alma menggeleng "Tadi sama adikmu,umi dari situ tidak melihat istrimu lagi"

Alvi mengernyitkan alisnya bingung,ia pergi menuju belakang rumah dan ternyata sang istri duduk bersama adiknya,Alvi menggulung kemeja putihnya dan menghampiri Afsya. Tangan kekarnya memeluk Afsya dari belakang.

"Mas?"

Alvi bergumam,ia menyembunyikan wajahnya di curuk leher Afsya,tangan Afsya mengelus tangan Alvi "Gimana? "

"Semuanya beres,kamu tenang aja hm?"

Ali mendengus dan pergi meninggalkan pasangan yNg tidak tau tempat itu,Afsya membalikan tubuhnya dan menghadap Alvi ia mengelus surai hitam Alvi yang terlihat semakin panjang,bulu bulu tipis mulai memenuhi daerah mulut dan bawah pelipis suaminya,dan jangan lupakaian helaian rambut didagu.

"Kamu gondrong mas"

Alvi tersenyum,ia menarik pinggang Afsya dan  memeluknya "Nanti aku cukur"

Afsya mendongakan wajahnya,melihat Alvi dari bawah seperti ini,sangat menyenangkan. Alvi dari sudut manapun terlihat sangat tampan. Afsya tersenyum lebar "Kenapa hm?"

Afsya menggelengkan kepalanya,menyanderkan kapalanya pada dada bidang sang suami "Terimakasih untuk semuanya,aku lega"

"Alhamdulillah kalo kamu sudah lega dan tenang,sudah gak mikirin apapun kan?"

"Semuanya berkat kamu,kamu berjuang melepas aku dari tuntutan sialan itu!"ujarnya dengan raut wajah yang sangat kesal.

Alvi memejamkan matanya,pelukan ini yang ia inginkan,Afsya seeikit berjinjit dan mencium suaminya sehingga Alvi membuka matanya dan menatap Afsya berbeda.

"Heum? Sudah mulai berani ya"

Afsya menggeleng "Ini ucapan terimakaaih aku"

"Harus banget disana ciumnya?"Alvi membasahi bibirnya,ia meletakan tangannya dikedua bahu sang istri dan menatap muja wanita dihadapannya.

"Jangan tatap aku kayak gitu! Aku mana kuat"

Alvi terkekeh ,ia memiringkan wajahnya dan menggoda Afsya. Kapan lagi ia bisa menggoda sang istri dengan posisi seperti ini.

"Ya allah mas! Kamu pikir aku kuat sama tatapan kamu,ya Allah gak kuat aku tuh,baper"

Alvi menoel dagu Afsya "Cantik"

Afsya tersipu,ia menundukan wajahnya "Kalo ditatap suami jangan menunduk"

Afsya menerjang Alvi dengan pelukan "Aaa! Aku salting brutal mas Alvi,kamu tuh ya"

Alvi tertawa dan membawa Afsya masuk ke dalam. Ia dan Afsya bergabung dimeja makan bersama yang lain. Afsya menuangkan secentong nasi untuk suaminya,dan beberapa lauk sebagai temannya.

"Gimana Vi,kamu udah menyelesaikan semuanya?"tanya abi.

"Alhamdulillah sudah bi"

"Yaudah alhamdulillah,abi tenang dan senang mendengarnya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AFSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang