Chapter 21

2.7K 238 7
                                    

{Happy Reading}

Selamat malam takbiran, btw tadi ada yang lebaran?

Cerita ini bisa menemani malam kalian. Jangan lupa vote dan komen dulu yha hehe

Afsya mengemas pakaiannya untuk ditaruh dilemari yang sudah disiapkan, satu kamar berisi 3-5 orang, tapi ia kebagaian kamar berisi 3 orang termasuk dengannya.

Disebelahnya ada Nazwa dan Ajeng, mereka semua teman baru Afsya, mereka hanya menatap Afsya, Nazwa menawarkan diri untuk membantu Afsya tapi, gadis itu menolaknya dengan sopan.

"Mbak Afsya kalo gerah buka aja cadarnya"ucap Nazwa

Afsya menoleh "Enggak kok, aku juga belum terbiasa buka cadar di orang baru, maaf ya"

"Ndak papa mbak, kita paham kok"ucap Ajeng

Afsya menutup pintu lemarinya, ia ikut bergabung dengan ketiga temannya, ia duduk disebelah Nazwa "Kalian sudah lama mondoknya? "

"Lumayan lah mbak,aku sama Nazwa udah hampir tiga tahun"ucap Ajeng

"Oh ya mbak, mbak Afsya deket banget ya sama ning Alya, jarang jarang lho bahkan gak pernah seorang ning Alya akrab sama santriwati baru"ucap Nazwa

"Iya, mbak Sarah aja selalu deketin ning Alya pasti gagal, pastinya sih toh mbak Sarah niatnya bukan karena ingin berteman dengan ning Alya, tapi mau deketin gus Ali"timpal Ajeng

"Lho? Malah bicarain mbak Sarah? Nanti kalo kedengaran mbak Sarah gimana? Trus endingnya di ta'zir"ucap Afsya

Ajeng dan Nazwa kompak menggeleng "Siapa pula yang mau dihukum mbak Sarah, mentang mentang keamanan santriwati jadi seenaknya ngasih hukuman, mbak Afsya ana saranin jangan pernah ketemu sama mbak Sarah"

Afsya mengangguk saja "Bentar, kenapa kalian manggil aku,mbak? Kayaknya kita seumuran"

"Ajeng umurnya 18 tahun, kalo ana 17 tahun,kita beda satu tahun, tapi ana gak sebut dia mbak Ajeng"ucap Nazwa

"Iya, kamu gak sopan banget sama aku Wa"

"Umur ku sama Nazwa sama, jadi kalian panggil aku Afsya saja "

"Siaplah"

Afsya berdiri, ia mengambil tasnya yang berisi beberapa camilan yang dibelikan Arga untuknya "Aku punya camilan, kalian mau gak? "

Ajeng dan Nazwa memekik senang, siapa juga yang tidak ingin camilan "Mau dong Sya! "

Afsya terkekeh,ia memberikan Ajeng dan Nazwa camilannya "Aku denger denger kalo gus Alvi mau pulang ke Indonesia lho, masyaAllah ana gak sabar banget mau liat gus Alvi"ucap Nazwa

"Kapan emangnya Wa? "tanya Ajeng

"Kalo gak salah besok sore, pasti nanti acaranya ramai banget, jelas toh gus Alvi pulang ke Indonesia setelah hampir 8 tahun berada di Yaman,ana aja terakhir liat waktu aku datang pertama kali kesini"

"Memangnya kamu tau itu gus Alvi, tapi aku juga gak sabar mau lihat gus Alvi, banyak rumor yang beredar katanya gus Alvi itu ganteng banget, lebih ganteng dari gus Ali"

Afsya hanya diam, toh dirinya tidak mengetahui siapa itu gus Alfi.

"Afsya kok diem aja? "tanya Ajeng

Afsya mendongak "Aku kan gak kenal siapa gus Alvi, mau ikut bicara apa? Nanti salah lagi"

Nazwa tertawa "Bener juga, tapi nanti kamu tau kok siapa gus Alvi, dan semoga saja ana jodohnya gus Alvi"

Ajeng meraup wajah Nazwa "Halu saja kamu Wa, inget lho, gus itu jodohnya ning, pasti ning ning yang akan menjadi jodohnya"

Nazwa mencebik kesal"Ck! Gak semua gus itu jodohnya ning ya, buktinya gus Afnan dan ning Nasya itu, tapi ning Nasya bukan seorang ning"

AFSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang