Chapter 29

2.4K 278 13
                                    

{Happy Reading}

Afsya menatap lurus ke arah jendela, perjalanan diperkiraan masih lama, ia melirik Alya yang kembali tertidur setelah menunaikan ibadah sholat Isya, diliriknya ke depan arah gus Alvi yang masih fokus mengendarai mobilnya.

"Gus Alvi"

Gus Alvi berdeham menjawab panggilan Afsya, lelaki itu melirik Afsya dari kaca depan "Gus Alvi, saya boleh minta diantarkan kerumah ayah saya?"

"Mau apa? Ayah kamu sudah mengirimkan uang untuk kamu bukan? "

"Kalo gak mau,yaudah""

Gus Alvi menghela napas berat "Dimana rumah mu? "

Bukannya menjawab, Afsya membuka jendela mobil untuk melihat sekitaran,menghela napas pelan, ia kembali menatap gus Alvi "Enggak jadi, rumahnya udah kelewat"

"Kita puter balik"

Gus Alvi melihat kaca spion mobilnya, memastikan jalanan sepi ketika ia hendak memutar balik arah jalan,dirasa sudah aman, gus Alvi mulai memutar arah menuju rumah Afsya.

Afsya tersenyum tipis di balik kain cadarnya "Terimakasih gus"

Gus Alvi berdehem, Afsya meminta gus Alvi untuk berhenti didepan rumah yang cukup besar, rumah yang tak lain rumah kediaman keluarga Hadid,gus Alvi mengangguk saja, ia merasa seperti seorang supir untuk majikannya.

Mobil silver gus Alvi terhenti didepan rumah yang cukup besar, digerbangnya ada petugas penjaga, Afsya membuka kaca mobilnya.

Gadis itu keluar dari mobil diikuti gus Alvi, dan meninggalkan Alya seorang diri didalam mobil.

"Assalamualaikum pak Tio"

Satpam yang menjaga rumah Arga terkejut ketika melihat adanya putri tuan nya "Wa'alaikumussalam, non Afsya! "

Afsya tersenyum dibalik cadar nya "Apa kabar pak?"

"Alhamdulillah,saya baik non, non Afsya ada apa kemari,jika mencari pak Arga dan bu Afiqoh, mereka tidak ada "

Afsya menaikan alisnya sebelah "Memangnya orangtua saya kemana pak? Tapi, nenek dan kakek saya ada kan? "

Tio menggeleng "Tuan Arga dan bu Afiqoh pindah dari rumah ini non, beliau hanya meminta saya untuk menjaga rumahnya, sedangkan pak Abraham dan bu Aisya tidak ada di Indonesia, mereka kembali ke luar negri"

"Sudah dua bulan yang lalu pak Arga dan bu Fiqoh pergi"

Afsya menggigit bibir bawahnya dalam dalam, ia melirik gus Alvi "Hmm.."

Gus Alvi berdehem "Kalo boleh tau, kemana orangtua Afsya pergi"

Tio terdiam "Pak Arga bilang, ia akan pergi ke New Zealand "

Mata Afsya berkaca kaca, ada rasa kecewa terhadap Arga dan Afiqoh, jika mereka ingin pergi, kenapa tidak pamit kepadanya? .

Afsya pergi meninggalkan Tio dan gus Alvi, ia membuka pintu mobil, menghela napas berat, kenapa Alya tertidur dengan menguasai posisi duduknya?

Afsya kembali menutup pintu mobil, ia menatap gus Alvi, gus Alvi yang ditatap seperti itu mengangguk "Terimakasih pak infonya, kalo begitu kita permisi assalamualaikum "

"Wa'alaikumussalam"

Gus Alvi pergi dan mendekat ke arah Afsya "Kenapa belum masuk? "

Alih alih menjawab, Afsya menunjuk ke arah pintu mobil, seakan meminta gus Alvi melihatnya sendiri, gus Alvi menghela napas pelan, ia membuka pintu mobil belakang, ternyata Alya yang tertidur dengan menguasai posisi duduk Afsya.

AFSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang