Chapter 12

3K 298 9
                                    

{Happy Reading}

Tinggalkan jejak kalian disini.

Karina menggeleng tegas, ia berusaha memeluk Akhtar yang ingin pergi dari tempat keributan ini.

Akhtar menepis kasar tangan Karina, ia mengusap pipi kanannya kasar yang telah dicium oleh Karina, dirinya sungguh jijik sekarang terhadap gadis yang telah menjadi mantannya.

Akhtar pergi dari tempat keributan ini diikuti teman temannya, tujuannya sekarang adalah rooftop.

Karina memberenggut kesal, ia berali menatap Afsya yang masih sesegukan,ditariknya jilbab Afsya tanpa berpikir dua kali.

"Semua ini gara gara lo cewe teroris! "

Kamera kembali menyoroti Afsya dan Karina yang tengah ribut, ralat Karina yang hanya mengambil masalah, sedangkan Afsya hanya pasrah seraya meringis sakit ketika rambutnya ikut tertarik oleh Karina.

Tania mencekal tangan Karina kuat kuat, ia dengan kekuatan penuhnya menampar pipi kiri Karina sehingga menimbulkan cairan kental menetas di sudut bibirnya.

Hal itu tentu saja membuat seluruh murid yang menyaksikan memekik terkejut,Karina gadis sok berkuasa disekolah ini, most wanted sekolah ini sebelum adanya Afsya.

Sekarang, ia hanya murid yang dipandang rendah oleh sebagian murid.

"Lo sama pacar setan lo bener bener minta gue tabok! "

Karina mengusap sudut bibirnya yang berdarah,tangannya ke udara dan menjabrak rambut Tania tanpa ampun.

Tania memekik sakit, ia merasakan rambunya rontok akibat jambakan Karin, Dera melepas paksa jambakan Karina pada Tania.

Bukannya berhasil, Karina dengan entengnya menjambak rambut Dera dan Tania tanpa ampun.

"Ini akibatnya kalo lo berani nampar gue sialan! "

Fira terkejut, ia menelisik sekitar yang banyak didapati mutid kelas lain "Yuspa! Ilyas! Tolong bantu Tania dan Dera, aku mohon"

Yuspa dan Ilyas melirik "Ayo Il, gue pegang tangan kiri Karin, lo tangan kanan"

Ilyas menggeleng pelan "Bukan muhrim, saya takut dosa"

Yuspa mendengus kesal "Gue tahu! Tapi ini urgent Ilyas! "

Yuspa menarik tangan kiri Karina yang menjambak rambut Dera, jambakannya cukup kuat, Yuspa mencoba menarik pinggang Karina, ia memejamkan matanya takut salah pegang.

"Anjir banget si Karin! "umpat Yuspa

Ilyas yang melihat Yuspa kesusahan,akhirnya inisiatif mencoba menolongnya dengan menarik pinggang Yuspa.

"Astaga! Ilyas ngapain lo megang pinggang gue?! "pekik Yuspa

Murid yang menyaksikan itu tertawa melihat Yuspa yang tertekan karena sikap Ilyas.

Tania menendang kaki Karina, ia mengusap rambutnya yang sakit akibat jambakan Karina.

"ADA APA INI?! "

Seluruh atensi menoleh ke arah guru yang membawa rotan panjangnya, ia guru BK yang dikenal dengan nama Pak Anjas.

Separuh siswa membubarkan diri karena tidak ingin berurusan dengan pak Anjas.

Pak Anjas berlari kecil ke arah keributan "Ada masalah apa lagi ini, Karina? Yuspa? Ilyas? Dera, Tania, Fira, dan kamu Afsya?! "

Ketujuh orang tersangka itu menunduk diam kecuali Tania yang masih sangat kesal dengan sikap Karina "Pak, saya mau kasih keluhan sama murid ini nih, dia udah nge bully Afsya serta adik kelas yang lain"ucap Tania seraya menunjuk Karina yang menatapnya sinis.

AFSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang