Chapter 42

2.6K 234 6
                                    

{Happy Reading}

Saat ini, Afsya dan ketiga temannya berkumpul diteras ndalem, mereka baru sampai pukul 13.34. Banyak hadiah yang diberikan pada Afsya, mereka semua senang mendengar kabar bahwa temannya SMA nya telah menikah walau hanya sebentar sekolah disana.

"Gak nyangka ih, Afsya nikah sama gus Alvi gus Alvi itu, gimana rasanya nikah sya? "tanya Dera

"Gimana ya, aku aja gak tau, aku baru nikah kemarin"

"Maaf ya gak kesana,kita sibuk "ucap Tania

"Itu lo, gue sama Fira mah selalu ada waktu"

Tania menyengir "Oh ya,sya ini hadiah dari Akhtar"ucapnya seraya menyodorkan sebuah kotak yang dilapisi kain

"Akhtar? "

"Iya, asal lo tau sya, semenjak lo pergi ninggalin dia, Akhtar jadi cowo pendiam, yakan Dir? "

Dira mengangguk membenarkan "Iya, apalagi pas kita kuliah bareng,dia itu cuek banget, iya kan Fir"

"Iya, tapi aku liat liat,dia jadi cowo alim lho"

"Alim? "tanya Afsya

Fira mengangguk "Iya, aku pernah liat dia ke mushola kampus buat laksanain sholat duha, Tania ja sempet kaget denger kabar itu"

"Akhtar tuh berubah 180 derajat dari yang awalnya, gue sebagai sahabatnya sedih banget"

"Tapi gue gak nyalahin lo disini, gue cuma iba aja sama Akhtar, tapi sekarang, cowo itu udah biasa aja"

"Iyalah, wong sama lo didekati mulu"sahut Dira

"Bukan gitu, gue cuma takut Akhtar ngelakuin yang enggak enggak,lo tau sendiri kan Dir, Akhtar tuh kalo punya madalah bawaanya ngamuk terus,jadi gue selalu stay sama Akhtar"

Afsya terlihat bingung "Kamu sama Akhtar sahabatan? Kok bisa? "

"Gue dari dulu emang sahabatan sama Akhtar sya,cuma suatu kesalahan pahaman buat hubungan gue sama Akhtar renggang"

"Renggang? "

Flashback on

Seorang gadis yang tak lain Tania menunggu lelaki yang tengah membeli minuman untuknya, disebelahnya ada lelaki lain yang tak lain Akhtar.

"Lo ngerepotin Tan, ngapain sih lo pake mau beli minum?"

Tania menoleh "Gue haus lah, bego apa tolol sih lo Tar? "

"Beli sendiri, manja banget dibeliin Kenzo"

"Iri lo? "

Akhtar berdecih "Sorry lama, nih Tan, lo juga Tar"ucapnya dengan menyodorkan dua minuman dingin untuk Tania dan Akhtar.

"Thanks Ken"

Kenzo mengangguk "Ken, gue liat tugas lo boleh? "tanya Akhtar

Kenzo mengangguk tersenyum "Boleh, bentar ya"

Kenzo mengambil buku yang ada ditasnya "Ken jangan,biarin Akhtar kerjain tugasnya sendiri, lo jangan terlalu bodoh dong, lo harus tegas sama Akhtar"ucap Tania

"Gak boleh gitu Tan,Akhtar sahabat gue,sama kaya lo"

Akhtar tersenyum sinis ke arah Tania "Tau lo, sahabat sejati tuh yang mau nolongin sahabat lainnya,gak kayak lo pelit"

"Wadah, sakit Tania! "sentak Akhtar ketika rambutnya dijambak

"Ngeselin lo Tar"ucapnya seraya terkekeh

AFSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang