Hari yang Buruk-07

2.9K 274 0
                                    

{Happy Reading}

Biasakan vote terlebih dahulu ya.

Dera mengajak Afsya untuk pergi ke kantin, tapi gadis bercadar itu terus menolaknya, alasannya karena ia membawa bekal.

Dera mendengus kesal "Afsya ayo! Nanti kita gak kebagian makanan"

"Kamu saja,saya akan disini"

"Kenapa Der? "tanya Tania teman nya

Dera menatap Tania "Si Afsya, susah bener di ajak ke kantin"

Tania melirik Afsya "Ayo sya, lo jangan jadi gadis pendiam, nanti lo bisa di bully, ayo cepet"Tania menarik lengan Afsya

Kedua gadis itu membawa Afsya ke kantin yang sangat ramai akan para murid.

Dera,Tania,dan Afsya duduk di pojok kantin.

"Lo berdua mau apa? Biar nanti gue pesanin"ucap Dera

Afsya menggeleng "Gue mau mie ayam satu, es jeruk perasnya satu, Afsya samain aja kayak gue"ucap Tania tanpa persetujuan Afsya

Afsya hanya mendengus pelan, ia akan bersabar menghadapi sikap kedua teman barunya, Dera mengangguk,ia pergi untuk memesan makanan Tania dan Afsya.

"Diem diem aja sya, ngomong apa? Sariawan yah lo? "ucap Tania

"Bicara apa? "

"Apa gitu, tanya apa kek ke gue, ntar gue jawab sejujur jujurnya"

Afsya mengangguk saja "Kamu sama Dera berteman lama? "

"Bukan temenan, tapi sahabat dan sekarang lo sahabat gue juga sama kayak Dera, dan Fira, cuma dia gak sekolah, sama kek lo kerudung an, bedanya dia gak pake cadar"

"Kenapa mau berteman sama saya? "

Tania mengernyit bingung "Pertanyaan lo gak masuk akal, ya gue mau mau aja temanan sama lo, kan gue tadi bilang kalo lo, gue, sama Dera sahabatan"

"Kalian tidak takut dengan saya? "

Tania tergelak "Apasih lo?! Emangnya lo vampir yang harus gue takuti? Lo zombie? Ngaco banget"

Afsya tersenyum dibalik cadarnya, ia menyukai sikap Tania yang friendly.

"Senyum lo? Penasaran gue sama wajah lo"

"Saya jelek"

Tania mencebik tak suka "Biasanya orang yang ngerendah itu tinggi, dan gue tebak wajah lo cantik pake banget, bola mata lo aja coklat kek bule"

"Btw no handpone lo mana? Biar gue save"

Afsya menggeleng "Saya tidak punya ponsel, lain kali saja"

BRAK!

Atensi Afsya dan Tania beralih pada segerombolan murid lelaki yang berpenampilan urak urakan, keadaan yang tadinya ramai kini hening.

Afsya menatap seluruh murid yang berada di kantin ini yang terdiam tanpa suara,alisnya mengernyit ketika lelaki salah satu segerombolan memarahi salah satu murid lelaki.

"Banyak omong lo! Cepet bayar! "

Afsya tidak suka melihat sikap arogan segerombolan murid itu, ia melirik Tania yang menatap datar segerombolan murid.

"Lo Afsya gue peringatin jangan pernah kenal sama anak anak itu! Jangan pernah natap mereka angkuh, jangan bikin masalah sama anak anak itu ,oke? "

Afsya mengernyit "Kenapa? "

"Lo liat, mereka geng berandalan sekolah ini, namanya geng Zavier yang diketuai Akhtar, itu yang pake bandana hitam dikeningnya namanya Akhtar"

"Itu yang pake anting namanya Zeru, lelaki yang pake topi namanya Jack, itu yang pake tato di tangan kirinya namanya Galang, dan terakhir yang rambutnya panjang namanya Dafi"

AFSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang