•꧁>21<꧂•

49 19 4
                                    

.

.

.

.

.

.

" Kadang gue heran, mengapa luh begitu manja kepadaku, Kawaki....!'' Sebenarnya, sudah sejak dari dulu ia ingin mengatakan itu kepada Adik kesayangannya. Namun tak ada waktu.

"Mengapa....! Apa itu masalah buatmu..!'' Jawab Kawaki agak dingin..lain di mulut lain dihati, tak sesuai dengan Perkataannya yang sangat dingin. Ia malah makin mempererat Pelukan itu di Dada Boruto. Boruto hanya bisa menghela nafas dengan tingkah ajaib Adik Iparnya.

"Za nggak kenapa kenapa sih heran ajah. Boruto menggantungkan ucapannya, memandang sejenak wajah menawan Adik iparnya. Ia pun melanjutkan ucapannya yang digantungnya tadi .'Aku punya pertanyaan untukmu..Pernahkah kau melakukan ini pada keluargamu atau orang lain.!" Tanya Boruto serius... membuat Kawaki terdiam. Lalu tak lama kemudian ia menjawab pertanyaan Kakak iparnya.

Ia menggelengkan kepalanya.. tanda jawaban pertanyaan yang dilontarkannya.

"Maaf Boruto-nii. Ini pertama kalinya aku bersikap seperti ini pada orang lain. Dan maaf aku tidak bisa menjelaskannya secara detail.. mengalir tanpa ku suruh...!" Ucap Kawaki jujur.. setelah mengucapkan kata. Ia kembali membenamkan wajahnya ke dada bidangnya.

Karena sudah mendapatkan jawaban, ia pun diam. Dan tidak memberi pertanyaan lagi pada Adik Iparnya.

Boruto pun mengelus lembut surai hitam kekuningan milik Adik Iparnya.

" Za sudah, tidak usah dipikirkan,.. Apa Kawaki-kun mengantuk..!" Tanya Boruto pada Kawaki. Kawaki langsung mengangguk, Dan kembali merangkul Kakaknya.

Boruto yang mendapat jawaban dari Adik kesayangannya, pun mengerti. Pelan-pelan mengangkat tubuh Kawaki. Menaruh Kepalanya Hati-hati di lengan Kanannya, Boruto mulai melangkahkan Kakinya menuju Kamar Kawaki. Menggendong ala bridal style, ia berhati-hati dengan langkah Kakinya agar tidak membangunkan Adik kesayangannya.

Sesampai di kamar Kawaki, Boruto menaruh hati-hati tubuh Kawaki diatas Seprimbeb.

Setelah kiranya Aman, ia pun turun dari ranjang Kawaki.. lalu menyelimuti tubuh sedikit mungil darinya.

Entah apa yang dipikirkannya, ia tersenyum lalu berjalan ke atas Kawaki.

Kecup

Boruto mengecup dahi Kawaki. Mengelus surai hitam kekuningan milik Adik Iparnya..

Dan Berkata...

"Selamat tidur , Putri kecilku....!! " ucapnya lalu menutup Pintu kamar Adik Iparnya.

.

.

.

.

○○○○●●●●○○○○○●●●●○○○○○●●●●○○○○●●●●●○○○●●●○○

.

.

.

.

Siang pun berganti malam, nampak dari lorong rumah minimalis itu , ada seseorang sedang mondar mandir tak tentu arah, entah apa yang dipikirkannya, yang jelas seperti memikirkan sesuatu yang tak akan dimengerti orang. Sosok wanita itu menggigit bibir bawahnya berkali-kali . Sampai tak lama kemudian...! Ia tak sengaja melihat seseorang keluar dari Kamar Adiknya. Za! Dia tahu siapa orang itu, Suaminya hasil paksaan kedua orang tuanya , padahal ia tidak mencintainya, Karena tidak ingin dianggap anak Durhaka oleh kedua orang tuanya, ia pun setuju dengan perjodohan ini. Walau hatinya sangat sakit dan tercabik-cantik, karena harus mengorbankan Pujaan hatinya.

Want to be with You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang