༄ᶦᶰᵈ᭄✿48࿐

53 16 3
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Terima kasih telah mengurusku dengan baik Kawaki.. meskipun aku bukanlah kekasihmu namun kau sudah baik dan selalu Perhatian kepadaku. Kau selalu mengurusku dengan sabar dan tulus. Aku tahu bila tidak ada dirimu mungkin aku tidak akan bisa bertahan dengan kehidupanku yang seperti ini. Kehidupan rumah tangga yang sangat hambar dan pahit...! Dan terabaikan oleh Istriku sendiri....!" Seru Boruto sambil mengelus lembut pipi Adik Iparnya sayang.....!, yang sedikit terkejut dengan ucapannya. Kawaki menatapnya dengan mata sipitnya yang penuh kerinduan dan percikkan cinta yang membara . Dan tatapan penuh kebingungan yang kentara. Ditambah semburat merah merebak hingga menutupi wajah Tampannya namun juga imut. Keadaan Kawaki sangatlah imut hingga membuatnya sedikit gelisah namun juga seperti menginginkan sesuatu . Entah apa yang terjadi padanya , yang jelas penyebabnya hanyalah satu yaitu. Obat itu. Jujur saja waktu itu ia hanya mengingat sebagian, yaitu ketika dalam keadaan Pingsan di kamarnya. Tapi juga sedikit samar samar ia mendengar suara seseorang. Entah itu siapa Boruto tidak mengetahuinya, Ketika dia bangun. Ia bertanya kepada Adik Iparnya. Apa ada hal yang terjadi ketika dia dalam keadaan Pingsan . Namun jawaban dari Adik Iparnya. Dengan menyunggingkan senyum di wajahnya. Adik Iparnya berkata bahwa tidak ada yang mengganjal dan tidak ada yang terjadi ketika dirinya dalam keadaan Pingsan. Aku pun hanya menganggukkan kepalaku tanda mengerti .Walau sebenarnya dalam hati kecilku aku tidak percaya.. karena tidak ada bukti yang kuat selama aku bangun dari Pingsanku. Aku pun hanya mengiyakan saja.

Secepat yang kubisa aku mencoba menjauhkan wajahku agar tidak terlalu dekat dengan wajah Adik Iparku, yang begitu manis dan indah dipandang mata.

Aku takut bila terus memandangnya akan lost control dan kejadian yang tidak diinginkan terjadi.

Setelah puas memeluk tubuh Adik Iparnya ia pun menyingkirkan Kawaki dari pangkuannya ke sampingnya. Dan mengambil secangkir Kopi yang dibuat Adik Ipar kesayangannya. Untuk di minumnya. Rasa manis dan sedikit pahit kini dirasakannya. Kopi buatan Adik iparnya benar benar sangat pas di lidah nya. Sangat Nikmat dan enak.

"Seperti yang kau lihat Kawaki, aku hari ini minta izin ke Papa untuk bekerja dirumah. Karena tubuhku sedikit kurang Fit. Aku tak tahu mengapa. Yang jelas aku merasa capek seperti baru saja melakukan aktifitas yang terlalu banyak menguras tenaga....!" Ucapnya sambil menyandarkan punggungnya ke Sofa. Sedikit memejamkan kedua matanya, Boruto mendongak kan wajahnya menghadap keatas , sambil menaruh sebelah tangannya menutupi sebelah matanya. Kedua mata Shappiernya terpejam, Boruto Sedikit bingung dengan kondisi tubuhnya yang tidak seperti biasanya.

Tuing

Deg

Blush

Tiba tiba Kawaki kembali berblushing ria ketika mendengar ucapan Kakak Iparnya. Ia tahu dengan jelas apa yang dikeluhkan Kakak iparnya. Dia juga tahu mengapa Kakak iparnya berkata seperti itu karena itu pada dasarnya. Kakak Iparnya baru baru ini benar benar menguras tenaganya untuk xxxxxxxxx dengannya.

"Mungkin Kakak kecapean... Makanya Kakak merasa capek dan lelah.... Apa Kakak mau kupijitin. Biar agak lega rasa capek dan Lelah yang Kakak rasakan....!" Seru Kawaki sambil menawarkan bantuan untuk meringankan rasa capek dan lelah yang dideritanya . Mungkin setidaknya dengan begitu bisa mengurangi rasa sakit yang di derita Kakak kesayangannya.

"Apa kamu tidak papa Kawaki. Apa kamu nggak keberatan....!" Jawab Boruto yang langsung menegakkan tubuhnya. Boruto langsung menghadap kearah Kawaki yang mengangguk dengan cepat.

Want to be with You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang