༄ᶦᶰᵈ᭄✿34࿐

51 19 3
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

.

.

.

Dengan tubuh setengah toples ia berjalan keluar. Wajahnya sangat datar dan dingin. Ia menatap lurus kedepan, tak peduli dengan Kakaknya yang terduduk, sambil memegangi perutnya yang mati rasa. Sedikit meringis ....!Namun Kawaki tidak mempedulikannya, membuat Eida semakin kalap. Mengepalkan kedua tangannya, lalu dengan kecepatan tak terlihat ia menarik Kaki Kawaki.

Shet

Greb

Beruntung Kawaki sigap . Ia menggagalkan perbuatannya, Eida emosilah dibuatnya.

Injak

Dengan sadistnya Kawaki menginjak tangan Kakak tirinya. Suara lolongan memekakan telinga terdengar di penjuru kamar itu.

"Akhhhttt....!'' Jerit Eida kesakitan.. Ia langsung menarik tangan itu menjauh, lalu kembali memeriksa luka yang baru di dapatnya, rasa sakit langsung menjalar di sekujur tangannya, ia yakin tangannya langsung mengeluarkan darah segar, dan yakin jari jarinya ada yang patah. Tak pernah difikirnya, Kawaki sampai bisa bertindak sekeji itu padanya.. Rasa sakit semakin menjadi-jadi di Hatinya. Baiklah jika ini yang diinginkan Kawaki, maka ia akan melakukannya. Tak peduli bila pujaan hatinya akan semakin membencinya, Dia tidak akan perduli. Kawaki bisa bertindak sekeji itu, maka ia pun juga akan membalasnya lebih sadist lagi. Tak ada lagi belas kasian untuk Adik kesayangannya. Jika dengan cara kasar bisa memiliki Adik tirinya. Maka ia akan melakukannya.

.

.

.

.

.

.

.

.

Want to be with You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang