༄ᶦᶰᵈ᭄✿51࿐

43 16 4
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tap tap

Sesampai di hadapan Kawaki Boruto berhenti sejenak lalu mengulurkan tangannya dan membopong tubuh Kawaki ala pengantin. Hingga membuat mau tak mau Kawaki bersemu merah. Atas perlakuan Kakak kesayangannya.

"Cieee....! Yang merona.. ... Karena terpesona dengan saya. Boruto gituloh hahahahaiiii...!" Ketika Kawaki sudah berada di gendongannya. Sempat sempat nya Boruto menggoda Adik Kesayangannya. Dan narsis nya minta ampun walau tak memungkiri itu memang fakta . Ketika di goda Kakak Iparnya Kawaki makin malu dibuatnya .

"Apaan sih Kak...! Mengapa Kakak terus menggodaku...! Dasar Narsis....Cepat nanti aku telattt..!" Teriak Kawaki yang menyembunyikan wajahnya yang dipenuhi semburat merah. Dan sedikit menggaplok dada Kakak Iparnya malu...!

"Hahahah...!" Boruto malah tertawa ngakak ketika melihat ekspresi Adik Iparnya seperti kepiting rebus.

"Kok gitu minta bantuannya...! Harusnya tuh 'Babang sayang minta tolong dong...!' Gitu harusnya..!" Ucap Boruto lagi sambil diselingi tawa merekah membuat Kawaki makin malu.

" Nggak sudih.... terserah saya kan...!Biarinnn....!" Gumam Kawaki misumisu ditempat. Sambil memeletin lidah mengejek Kakak Iparnya yang narsisnya minta ampun..tingkah laku yang dikeluarkan Kawaki seperti itu...Membuat Boruto semakin tertawa.

"Hahahaha...!" Tawa membahana memenuhi ruangan itu.

Tanpa tahu bila ada seseorang tengah memandangnya penuh kebencian dan kemurkaan yang mendalam. Kalau dengan tatapan nya bisa menghancurkan sesuatu . Maka dengan senang hati orang itu akan melemparkan tatapan itu ke Boruto. Yang berani beraninya merebut kekasihnya dari pelukannya. Ingin rasanya ia menghancurkannya. Namun sangat sulit melumpuhkannya. Berbagai cara dia lakukan Pasti hasilnya akan Nihil. Ketika ingin mencelakainya. Kawaki terlebih dulu mengetahuinya.

Kawaki benar benar sudah berubah. Semenjak mengenal Boruto. Dia berubah tak seperti dulu lagi . Dulu ia begitu menyayangi nya, kehidupannya pun dipenuhi kebahagiaan dan penuh cinta. Bahkan bila ia minta untuk berhubungan sex pun dia dengan senang hati melakukannya. Dia juga sering diperhatikan. Keinginannya pun terus diturutinya.Tapi semenjak mengenal Boruto, perlahan Kawaki mulai berubah. Seluruh perhatiannya hanya tertuju pada Boruto saja. Dia sudah tidak dipedulikan lagi . Kadang dia berpikir. Kurang apa dia dibandingkan dengannya. Dia itu sempurna, tapi mengapa tidak bisa membuat Kawaki memperhatikannya. Cukup sudah...! Lama lama ia jengah dengan semua ini. Karena merasa jengkel ia pun pergi meninggalkan mereka berdua. Yang seperti di mabuk cinta, seperti dunia milik mereka sendiri . Itu benar-benar sangat menyebalkan baginya.

.

.

.

.

.

.

.

.

Want to be with You...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang