"Nggak ada orang pendekatan bertiga, Lintang."
Gue melongo denger omongan Gesang barusan.
Maksudnya tuh ya... siapa juga yang mau pendekatan bertiga???
Emang bisa?
'Kan enggak.
Ada-ada aja dah ini bujang satu omongannya.
Ceplas-ceplos banget pakai istilah pendekatan bertiga segala.
"Gesang, listen. Gue tahu kita berdua lagi pendekatan. Tapi nggak yang harus sampai gue nggak boleh ngobrol atau nggak boleh didatengin sama temen gue. Lo juga. Gue bebas berteman sama siapa aja. Lo juga bebas berteman sama siapa aja.""Sekalipun itu Dewi?"
Kok jadi Dewi, sih?
"Beda kasus, Gesang. Kak Dewi naksir lo. Sedangkan-"
"Waduh, ada apaan, nih? Kayak serius banget. Gabung dong!"
Belum sempet gue selesain omongan gue ke Gesang, Zakki udah dateng. Dia langsung duduk di kursi kosong di samping gue.
Iya, Zakki langsung nyamperin begitu aja meski gue belum bales pesannya tadi.
Gesang ngerutin jidatnya. Dia lihatin Zakki dengan pandangan kurang bersahabat.
Gue pikir, karena mereka sesama cowok mereka bakal gampang deket. Eh, ternyata nggak juga ya.
"Kok lo bisa ada di sini, Jek?"
"Ya kenapa enggak? Tadi gua mau pulang. Tapi mendadak laper. Ya udah belok dulu, niatnya mau makan burger abis itu pulang, eh nggak sengaja ngelihat lo berdua," jelas Zakki yang sambil makan burger di tangannya. Ada satu cup soda juga di tangan kirinya.
BRAK!
"Mau kemana?" tanya gue ke Gesang yang tiba-tiba beranjak dari kursinya.
"Toilet," jawab Gesang singkat, jelas, dan padat.
Nggak kayak sebelumnya, ekspresi muka Gesang berubah. Jadi agak asem. Mungkin ngambek atau marah. Entahlah. Yang jelas ekspresi mukanya beneran nggak enak banget gitu.
Jujur, gue jadi nggak enak sama Zakki. Untungnya ini orang nggak terlalu peduliin Gesang dan malah sibuk ngabisin makanannya.
"Lo janjian sama dia tuh buat ke sini?" tanya Zakki di sela-sela makannya.
Sebenernya jawaban dari pertanyaan Zakki itu adalah enggak, bukan, dan sebagainya.
Tapi, mengingat Gesang udah terlanjur ngomong sama Zakki kalau gue sama dia udah janjian, jadi terpaksa gue iyain.
KAMU SEDANG MEMBACA
gesang; jay enhypen ✔️
RomanceKarena sudah dijodohkan, Lintang tidak pernah berani berpacaran, bahkan meski itu dengan orang yang disukainya. Baginya, percuma berpacaran karena ujung-ujungnya dia akan dinikahkan dengan laki-laki pilihan orang tuanya. Sampai akhirnya Lintang be...