Hari ini adalah hari ketujuh tanpa ketemu sama Gesang. Hari yang menurut gue rasanya makin berat tapi tetep gue paksa buat gue jalanin.
Katanya, untuk ngebentuk sebuah kebiasaan itu kita butuh 21 hari. Dan ini baru tujuh hari, mungkin gara-gara itu rasanya masih belum terbiasa.
Sedih?
Udah pasti.
Kangen?
Apalagi.
Yang bisa gue lakuin tiap kali muncul rasa kangen, cuma lihatin riwayat chat yang tetep dia kirim ke gue selama seminggu belakangan ini. Nggak cuma chat, foto-foto selfienya juga. Dimana biasanya gue bakal baca dan bales lewat status yang cuma bisa dilihat sama dia.Gue nggak mau jadi orang yang nggak konsisten sama ucapan, makanya sebisa mungkin gue tahan diri sendiri supaya nggak gatel buat respon chat dari Gesang.
Biar gitu, gue bukannya nggak peduli sama sekali sama dia. Kadang, gue suka cari-cari informasi dari Jani, atau dari apdetannya di medsos.
Salah satunya apdetan dia yang pergi dan main billiard sama temen-temennya.
Rasanya?
Seneng.
Gue selalu seneng tiap lihat Gesang lagi main atau lagi sama temen-temennya. Gesang itu ekstrovert, dia bisa dapet banyak energi kalau ketemu orang.
Bukan gue nggak seneng kalau dia selalu sama gue, cuma... lihat dia yang bisa lebih happy kalau tiap abis main, ya... kenapa enggak?
Kalau dipikir-pikir, frekuensi Gesang main tuh berkurang banyak semenjak gue sama dia pacaran. Dia seringnya sama gue. Kemana-mana, lakuin apapun, semuanya harus sama gue. Bukan gue yang harusin, tapi dia sendiri.
Seneng? Tentu aja. Siapa yang nggak seneng diprioritasin begitu?
Cuma ya ternyata ada dampak negatifnya juga kalau keterusan. Jadi dikira nggak punya temen karena selalu sama pacar. Dikira cuma bisa bergantung sama satu orang dan nggak bisa bersosialisasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
gesang; jay enhypen ✔️
RomansKarena sudah dijodohkan, Lintang tidak pernah berani berpacaran, bahkan meski itu dengan orang yang disukainya. Baginya, percuma berpacaran karena ujung-ujungnya dia akan dinikahkan dengan laki-laki pilihan orang tuanya. Sampai akhirnya Lintang be...