Gue kira, nggak bakal terjadi apa-apa ketika gue ikut nemenin Gesang buat jenguk dua temennya, Juna sama Sekar.
Gue pikir ya kita bakal sekedar dateng, nanya-nanya soal keadaan mereka gimana, doain supaya cepet sembuh dan ya udah balik.
Nyatanya?
Oh tidak kawan.
Nggak sesederhana itu.
Pertama dateng dan masuk ke ruangan yang ditempatin sama Juna, iya Juna karena ternyata yang agak parah dan sampe ranap itu Juna, bukan Sekar, gue sama Gesang disambut sama senyum ramah Juna, as usual.
Sayangnya, pas mata gue sama Sekar ketemu, yang gue dapetin adalah hal sebaliknya. Pandangan tajem yang seolah lemparin arti, "ngapain lo ke sini?"
Sementara ke Gesang? Beda. Sekar langsung pasang ekspresi ramah, sambil bilang, "Eh Gesang?"
Gue bukan orang tebel muka yang suka denial, gue tahu kehadiran gue sekarang ini nggak diharepin sama temen Gesang satu itu.
Bukan cuma itu aja, selang beberapa menit ada dua orang lain yang masuk ke dalem ruangan ranap Juna, dan itu adalah...
Ethan sama Asaris.
Gue kaget setengah mati. Kaget karena tiba-tiba ada Ethan. dan kaget karena ternyata mereka berdua kenal sama Juna, mungkin sama Sekar juga.
Dan sesuai ekspektasi, mode protektif Gesang langsung muncul begitu dia lihat Ethan. Dia yang tadinya lagi nanya-nanya gimana keadaan Sekar sama Juna, dan kronologi kejadian kecelakaan mereka berdua, mendadak langsung ambil tangan gue buat digenggam.
Nggak banyak yang sadar sama tensi ketegangan Gesang yang naik, kecuali gue, lewat genggaman tangan dia.
Padahal Gesang nggak tahu kalau Ethan suka sama gue dan baru asumsi aja. Terus, Ethan pun nggak tahu kalau misalnya gue udah tahu dia suka sama gue. Ya meski harusnya Zakki udah bilang ke Ethan buat berhenti titip salam sama gue.
Secara nalar, harusnya Ethan tahu nggak sih kalau itu artinya gue udah tahu dan mau dia berhenti?
Ah, nggak tahu, deh.
Pusing.
Yang jelas, gue mendadak jadi bingung sendiri karena terjebak di situasi canggung kayak gitu.
Gue ngerasa sendiri banget.
Padahal ada Gesang.
Tapi kayak... apa ya...ada di satu ruangan yang orangnya tuh nggak bersahabat semua ke gue.
Sekar udah jelas alesannya jadi nggak perlu gue jabarin lagi.
Juna, meski dia sebenernya baik dan ramah ke gue, tapi dalam keadaan kayak gini juga nggak begitu ngaruh.
Asaris... ya tahu sendiri semenjak Gesang ajak ngomong Asaris buat jangan ganggu gue soal organisasi yang dia mau masukin itu, dia jadi agak sensi ke gue.
Belum lagi Ethan yang... yah gitulah.
Rasanya gue pengen ajakin Gesang pergi dari sini. Tapi, nggak mungkin. Gue udah bilang mau nemenin Gesang dan dia kelihatan belum selesai ngobrol sama Juna.
"Eh gua nggak tahu kalau ada yang dateng. Jadi gua cuma bawa 3," ucap Ethan yang akhirnya mecahin suasana canggung dan langsung ngedeket ke arah sofa yang ada.
Dia taruh 3 minuman logo S yang kayaknya adalah pesenan Sekar sementara dua lainnya punya dia sama Asaris.
"Atau minuman gua buat kalian aja deh," ucap Ethan ke gue sama Gesang.
KAMU SEDANG MEMBACA
gesang; jay enhypen ✔️
RomansaKarena sudah dijodohkan, Lintang tidak pernah berani berpacaran, bahkan meski itu dengan orang yang disukainya. Baginya, percuma berpacaran karena ujung-ujungnya dia akan dinikahkan dengan laki-laki pilihan orang tuanya. Sampai akhirnya Lintang be...