"Jadi Ethan tuh...."
Temen satu kelas di salah satu mata kuliah di semester satu kemaren. Yang kebetulan gue pernah satu kelompok sama dia.
Anaknya baik, tipe social butterfly yang gampang bergaul sama siapa aja. Bahkan ke gue yang notabene sering diem di kelas; kecuali sama Zakki.
Pas awal kenalan gara-gara satu kelompok, Ethan tuh udah yang sering ngajak ngobrol duluan. Tipe convo builder yang topik obrolannya nggak pernah abis.
Dan nggak cuma ngobrol pas masa-masa ngerjain tugas waktu itu, setelah kelar presentasi, Ethan masih sering interaksi sama gue. Tapi, ya.... cuma sekedarnya.
Kayak sekedar nyapa kalau papasan. Sekedar komen pas gue post foto atau upload story. Ya paling gitu-gitu aja.
Dan hal itu nggak gue ceritain ke Gesang karena menurut gue nggak penting. Toh gue sama Ethan ya beneran cuma sekedar temen sekelas aja. Nggak lebih. Nggak kayak gue sama Zakki.
Udah gitu, 'kan, gue kenal sama Ethan pas sebelum jadian sama Gesang. Makin-makinlah gue berpikir kalau Gesang nggak perlu tahu soal Ethan.
Cuma, karena barusan Gesang nanya, jadi gue jelasin semuanya. Gue ceritain dari awal. Dari gimana gue yang sekelas sama Ethan, satu kelompok, sampe ke sering interaksi di instagram yang cuma ala kadarnya.
"Kelas yang dia ambil kebanyakan kelas siang sama sore. Beda sama gue yang banyak ambil kelas pagi. Makanya nggak sekelas lagi," ucap gue yang mulai jelasin alasan kenapa gue sama Ethan nggak sekelas lagi dan cuma interaksi di media sosial aja.
"Oh," sahut Gesang singkat. Bikin gue nelen ludah.
Apa nih kok oh doang??
"Kalian emang sering kirim-kiriman pesan?" tanya Gesang lagi.
"Iya, eh enggak. Maksudnya iya kirim pesan tapi bukan yang sengaja ngirim gitu. Jadi dia cuma sering komenin postingan story gue aja, Sang. Termasuk story soal lo yang sering gue upload di Instagram."
Ethan tuh apa ya... temennya beneran banyak dan dia seramah itu. Nggak cuma gue, bahkan sama Zakki juga dia lumayan sering ngobrol. Kayak... hampir semua anak di kelas pasti pernah diajak ngobrol sama Ethan.
Ya nggak heran kalau postingan orang-orang yang dia follow juga sering dia komenin.
Makanya, menurut gue itu bukan hal aneh atau patut dipertanyakan gitu.
"Lo bales?"
"Hmmm, iya?"
"Jadi obrolannya terus lanjut?"
"Enggak juga. Biasanya abis gue bales ya udah selesai."
Gue emang punya akun instagram, tapi itu cuma buat arsip momen-momen tertentu aja. Yang dibuka kalau mau upload atau posting foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
gesang; jay enhypen ✔️
RomansaKarena sudah dijodohkan, Lintang tidak pernah berani berpacaran, bahkan meski itu dengan orang yang disukainya. Baginya, percuma berpacaran karena ujung-ujungnya dia akan dinikahkan dengan laki-laki pilihan orang tuanya. Sampai akhirnya Lintang be...