"Bener, 'kan, apa kata gue kalau lo itu deket sama Gesang!"
Gue kaget setengah mati waktu meja di kantin yang gue tempatin tiba-tiba digebrak sama orang yang ternyata adalah....Asaris.
Nggak yang gebrak kayak orang mau ngelabrak, cuma ya.... tetep aja bikin kaget. Gue yang lagi baca-baca berita soal kematian Ratu Inggris, otomatis langsung dongak dan dapetin dua cewek, yang adalah temen sekelas gue; Asaris dan Wilona, berdiri di depan gue.
"Duduk, Ris!" ajak Wilona sambil narik lengan Asaris buat duduk di kursi yang ada di depan gue.
Dua orang ini, kemana-mana selalu berdua. Yang satu galak, yang satu kalem. Untungnya si galak ini agak nurut kalau sama si kalem.Jangan salah, julukan si galak sama si kalem itu bukan gue yang bikin, tapi Zakki. Zakki mulai kasih julukan itu ke Asaris sama Wilona semenjak dia sempet senggolan sama Asaris. Zakki yang jahil malah sengaja mancing emosinya Asaris.
"Jadi gimana, Lin?" kali ini Wilona yang nanya, "bener lo deket sama Gesang?"
Hm, gimana ya.... mau jawab enggak, tapi emang lagi deket. Mau jawab iya, tapi takut jadi ribet.
"Jangan salah sangka, Lin. Kita fine-fine aja kok kalau emang lo deket sama Gesang!" ucap Wilona lagi, bikin gue yang awalnya agak panik mendadak jadi bingung.
"Kita cuma pengen dikenalin sama dia aja kok! Biar deket!" Tambah Asaris.
Gue ngerutin jidat. Makin bingung.
Mereka nih.... suka sama Gesang apa gimana, deh? Minta dikenalin supaya deket tapi fine-fine aja kalau gue deket sama Gesang. Maksudnya tuh apa?
"Jadi gini, Lin...." kata Wilona yang mulai buka suara lagi. "Gue sama Asaris tuh rencananya pengen masuk DPM," lanjut Wilona sambil ngelirik ke arah Asaris.
Asaris anggukin kepala.
"Cuma ya lo tahu sendiri syarat buat masuk DPM itu nggak gampang. Mana saingannya banyak," jelas Asaris.
Gue anggukin kepala.
Salah satu syarat masuk DPM selain buat esai dengan tema tertentu, biasanya juga ditunjuk berdasarkan kesepakatan sama Himpunan Mahasiswa di masing-masing Jurusan.
Dan buat bisa dipilih sama HM ya... lo harus yang bener-bener qualified.
Ah dan bedanya BEM sama DPM, kalau BEM itu ibarat lembaga eksekutif, DPM itu ibarat lembaga legislatifnya. Yang tugasnya selain bikin peraturan buat acuan BEM buat kerja, juga sebagai pengevaluasi kinerja BEM gitu.
Sementara kalau HM itu organisasi himpunan mahasiswa tingkat prodi. Ya per-jurusan gitu. Setiap Jurusan pasti punya himpunannya masing-masing.
HM tuh punya peran penting juga, selain mereka biasanya yang bakal kasih rekomendasi buat anggota DPM, mereka juga sering banget berkoordinasi sama BEM buat ngelaksanain program-programnya.
Dari mana gue tahu?
Ya dari kakak tingkat yang pada jelasin pas masa-masa perkenalan kampus di awal-awal waktu itu.
Meski nggak tertarik masuk ke salah satunya, gue tetep naruh atensi ke kating yang pada jelasin soal kampus gue ini.
"Terus hubungannya sama gue dan Gesang apa?" tanya gue pada akhirnya.
Ya, gue emang beneran belum melihat benang merahnya. Masih nggak paham kenapa kedekatan gue sama Gesang bikin Asaris sama Wilona yang mau daftar DPM jadi nge-interogasi gue.
Asaris sama Wilona lihat-lihatan. Mereka kayak lagi telepati. Terus mereka noleh ke arah gue lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
gesang; jay enhypen ✔️
RomanceKarena sudah dijodohkan, Lintang tidak pernah berani berpacaran, bahkan meski itu dengan orang yang disukainya. Baginya, percuma berpacaran karena ujung-ujungnya dia akan dinikahkan dengan laki-laki pilihan orang tuanya. Sampai akhirnya Lintang be...