Gesang | 4

4.4K 667 24
                                    

"Gue nggak ngikutin lo!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue nggak ngikutin lo!"

"Hah?"

"Iya, sebelum lo nuduh macem-macem. Gue mau bilang duluan," kata gue yang berusaha jelasin ke Gesang tanpa dia minta. "Gue udah di sini duluan sebelum lo dateng. Jadi, gue nggak ngikutin lo."
 
 

Gesang ketawa kecil. Nggak ketawa, sih. Cuma ujung bibir kanannya aja sedikit keangkat. Jadi kayak menyeringai kecil gitu.
 
 

"Gua nggak ada bilang lo ngikutin gua padahal," jawab Gesang enteng. "Lagian... gua juga tahu kalau lo yang dateng duluan."

"Oh, bagus deh kalau lo udah tahu."

"Kenapa dah? Sensi amat?"

Gue mendelik.
 
 

Nggak salah, nih, dia ngatain gue sensi? Sensi sebelah mananya coba? Gue, 'kan, cuma antisipasi aja sebelum dituduh modus kayak kemaren.
 
 

"Tuh, tuh, melotot lagi." Kata Gesang sambil nunjuk muka gue. "Lo ada masalah sama gua?" tanya Gesang lagi.
 
 

'Kan, 'kan. Nuduh lagi, 'kan, ini orang.
 
 

Suka berburuk sangka banget deh. Heran.
 
 

"Mending lo makan aja, deh. Katanya lo nggak suka diganggu pas lagi istirahat makan siang, 'kan?"

"Lo nguping?"

"Hah?"

"Iya. Soal gua yang nggak suka diganggu pas makan siang, itu cuma gua bahas sama temen gua di telepon tadi. Jadi... lo nguping?"
 
 

Gue diem. Mau jawab enggak, tapi emang bener gue nguping. Mau jawab iya, tapi gue nggak sengaja buat nguping.

Lagipula dia telponan di samping gue. Nggak mungkin banget kalau gue nggak denger. Gini-gini telinga gue masih berfungsi dengan sangat baik.

Jadi, sengaja atau nggak sengaja, pasti gue tetep bisa denger.
 
 

"Becanda," kata Gesang lagi sebelum gue membela diri. "Jangan tegang-tegang amat. Santai."
 
 

Bisa-bisanya dia nyuruh gue santai setelah sebelumnya asal nyeplos seenaknya. Bener-bener ini orang.

 
 

Gue hela napas panjang terus gue hembusin secara kasar. Gue buang muka. Daripada lihat Gesang yang suka berburuk sangka itu, mending gue ngelihatin jalanan di depan gue.

Nggak indah-indah banget, sih, pemandangannya. Tapi ya itu masih lebih baik daripada gue ngelihatin tembok. Bisa dikira nggak waras gue.
 
 
 
 
 
"Eh nama lo siapa?" 
 
 
 
 
Gue refleks noleh ke Gesang.
 
 
 
 
"Kita udah 3 kali ketemu. Gua belum tahu nama lo."
 
 

Bukannya jawab. Gue malah ngerutin alis.

Gue merasa heran.

Heran karena tiba-tiba Gesang nanya nama gue.

gesang; jay enhypen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang