Karena sudah dijodohkan, Lintang tidak pernah berani berpacaran, bahkan meski itu dengan orang yang disukainya.
Baginya, percuma berpacaran karena ujung-ujungnya dia akan dinikahkan dengan laki-laki pilihan orang tuanya.
Sampai akhirnya Lintang be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan gitu lagi. Aku takut kamu kenapa-kenapa."
Gue... masih inget banget sama kalimat yang Gesang ucapin waktu dia meluk pas gue dateng tadi.
Suaranya gemeteran.
Matanya agak sembab dan kemungkinan karena dia abis nangis.
Gue sengaja nggak nanya, sih, karena nggak mau bikin dia malu. Nangis emang bukan hal yang malu-maluin buat dilakuin sama cowok.
Itu hal manusiawi yang pastinya dialamin sama semua orang.
Karena cewek ataupun cowok semuanya sama. Sama-sama punya perasaan. Bisa sedih dan bisa nangis buat ngelampiasin emosinya. Baik itu emosi karena seneng, marah ataupun sedih.
Termasuk Gesang
Ya, intinya gue sengaja nggak mau bahas soal kenapa mata Gesang bisa sembab begitu karena tanpa ditanya pun gue udah tahu jawabannya.
Gue pernah denger, katanya, nangis itu nggak cuma sekedar soal air mata aja. Denyut jantung juga bakal meningkat terus pernapasan cenderung jadi melambat pas nangis.
Orang yang lagi nangis bakal ngerasain sensasi sesenggukan di mana napasnya jadi susah dan cukup dalem. Katanya, hal itu dilakuin sama tubuh supaya kita tetep dapet asupan oksigen pas nangis.
Semakin keras orang nangis, semakin besar dampaknya buat energi sama pernapasan tubuh. Bahkan, bisa aja micu hiperventilasi yang dampaknya bisa bikin suplai oksigen ke otak berkurang.
Di mana itu juga berimbas ke penurunan fungsi otak yang gejalanya bikin jadi gampang ngantuk terus maunya tidur.
Gue jadi kebayang sekeras apa tadi Gesang nangis. Soalnya nggak sampai limabelas menit dari kedatangan gue, dia langsung tidur.
Iya, sekarang udah hampir dua jam Gesang tidur di atas sofa di ruang tamu, sambil meluk gue. Mana badannya jadi agak anget.
Apa iya gara- gara nangis?
Sambil lihatin Gesang yang tidur, gue terus tepuk-tepuk pundaknya. Sesekali gue elus kepala Gesang waktu dia mulai gerak buat benerin posisi tidurnya.
Satu fakta baru yang gue tahu dari Gesang, dia tipe yang suka ngerasa bersalah kalau habis marah.
Ya kayak sekarang ini. Eh tadi maksudnya. Tadi, saking marahnya dipeluk aja nggak mau, tiap gue mau ngomong dipotong, dan bahkan dibiarin pergi. Sekarang malah guenya dipeluk kenceng, nggak mau lepas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
